CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Minggu, 16 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Fenomena Gerhana Matahari Hiasi Langit Samudra Pasifik Selatan

Hanna Hanifah
22 September 2025
fenomena gerhana matahari

ilustrasi. (foto: istockphoto)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

WWW.PASJABAR.COM – Langit kawasan Samudra Pasifik menjadi panggung fenomena kosmik langka pada Minggu, (21/9/2025), sebuah gerhana matahari sebagian berlangsung ketika Bulan melintas di depan Matahari, menciptakan sabit bercahaya yang memikat jutaan pasang mata.

Namun, masyarakat Indonesia dipastikan tidak bisa menyaksikan langsung peristiwa alam ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa wilayah Nusantara tidak dilalui lintasan bayangan Bulan.

“Fenomena ini hanya dapat diamati dari beberapa kawasan di belahan bumi selatan, sementara Indonesia tidak berada pada jalur gerhana,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana

Menurut BMKG, gerhana matahari sebagian 21 September 2025 dapat terlihat dari:

  • Selandia Baru

  • Kepulauan Mikronesia

  • Sebagian wilayah Australia Timur

  • Kawasan Samudra Pasifik Selatan

  • Daerah sekitar Antartika, dengan cakupan terbesar hingga 85 persen.

Baca juga:   Para Pemain Mahal Persita Tangerang yang Bisa Bikin Persib Menderita

Di Indonesia, masyarakat hanya bisa menikmati fenomena ini melalui siaran langsung (live streaming) yang biasanya disediakan lembaga astronomi internasional.

Jadwal Gerhana

Berdasarkan waktu universal (UT), gerhana sebagian ini dimulai pukul 17.29.31, mencapai puncak pada 19.41.43, dan berakhir pukul 21.53.33.

Jika dikonversi ke Waktu Indonesia Barat (WIB), maka gerhana berlangsung pada Senin dini hari, 22 September 2025, mulai sekitar pukul 00.29 WIB hingga 04.53 WIB, dengan puncak terjadi sekitar pukul 02.41 WIB.

Gerhana dari Langit Selandia Baru

Siaran langsung dari lembaga Time and Date memperlihatkan momen pertama gerhana di ufuk timur Selandia Baru. Matahari yang baru terbit perlahan tertutup bayangan Bulan dari kiri ke kanan.

Astronom dari Dunedin Astronomical Society berhasil mengabadikan detik-detik saat langit tampak dramatis, dengan piringan Matahari berubah menjadi sabit emas.

Baca juga:   Farhan - Erwin Resmi Menangkan Pilwalkot Bandung 2024

Di Dunedin, sekitar 70 persen permukaan Matahari tertutup saat fase puncak. Para pengamat menyebut momen tersebut sebagai salah satu penampakan gerhana paling indah dalam dekade terakhir.

Mengapa Indonesia Tak Bisa Menyaksikan?

Tidak terlihatnya fenomena ini dari Indonesia disebabkan posisi geografis Nusantara yang tidak dilalui bayangan Bulan. Orbit Bulan yang miring terhadap orbit Bumi membuat tidak setiap fase Bulan baru menghasilkan gerhana.

Fenomena gerhana matahari sendiri terjadi ketika Bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus.

Bayangan Bulan kemudian jatuh ke permukaan Bumi, membentuk umbra (bayangan gelap), penumbra (bayangan samar), dan antumbra. Hanya wilayah yang berada di jalur bayangan itulah yang dapat menyaksikan gerhana.

Baca juga:   Indonesia Menuju Endemi COVID-19 ?

Catat Fenomena Berikutnya

Bagi pemburu langit, jangan berkecil hati. Fenomena berikutnya adalah gerhana matahari cincin pada 17 Februari 2026.

Peristiwa ini bisa diamati dari Afrika bagian selatan hingga Antartika. Berbeda dengan gerhana total, gerhana cincin terjadi saat Bulan berada lebih jauh dari Bumi sehingga tampak lebih kecil. Hasilnya, Matahari terlihat seperti cincin cahaya tipis yang dijuluki ring of fire.

Tips Aman Menyaksikan Gerhana

Para astronom mengingatkan agar masyarakat tidak menatap Matahari secara langsung tanpa pelindung. Gunakan kacamata khusus gerhana, filter teleskop yang aman, atau metode proyeksi. Bagi fotografer, penggunaan filter ND menjadi wajib agar hasil tangkapan kamera tetap aman dan menawan. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Hanna Hanifah
Tags: fenomena gerhana mataharifenomena kosmikSamudra Pasifik


Related Posts

No Content Available

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

jadwal motogp valencia 2025
HEADLINE

Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2025: Pekan Penutup Musim

15 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Jadwal pekan balap MotoGP Valencia 2025 akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, pada 14–16...

Jorge Martin

Jorge Martin Pilih Bermain Aman di Hari Pertama MotoGP Valencia

15 November 2025
PUBG Mobile Balenciaga

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

15 November 2025
Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

15 November 2025
oneplus 15

OnePlus 15 Hadirkan Desain Baru dan Sistem Kamera Internal

15 November 2025

Highlights

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

OnePlus 15 Hadirkan Desain Baru dan Sistem Kamera Internal

Film Dopamin Raih Antusiasme Tinggi dan Jadi Perbincangan Penonton

DPMKP Ingatkan Risiko Kebakaran Tetap Tinggi Meski Sudah Hujan

Minangkabau & International Culinary Expo 2025 Ramaikan Bandung

Penelitian Ungkap Otak Lebih Tajam Saat Lelah pada Malam Hari

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.