WWW.PASJABAR.COM – Seorang gadis berusia sembilan tahun dari Thamrassery, distrik Kozhikode, Kerala, dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi langka Naegleria fowleri, amuba yang kerap dijuluki “amoeba pemakan otak”.
Penyakit ini menyebabkan peradangan parah pada otak yang dikenal sebagai meningoensefalitis amuba primer (PAM).
Menurut laporan Times of India, Sabtu (20/9/2025), kasus ini merupakan yang keempat di distrik Kozhikode sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, penyakit serupa telah merenggut nyawa bayi berusia tiga bulan, sementara seorang pasien lain masih menjalani perawatan intensif.
Penyebab dan Risiko Penularan
Naegleria fowleri merupakan amuba hidup bebas yang lazim ditemukan di air tawar hangat maupun tanah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan bahwa amuba ini masuk ke tubuh manusia melalui hidung ketika berenang atau mandi di perairan yang terkontaminasi, seperti danau atau kolam.
Dari hidung, amuba menyerang saraf penciuman, kemudian menuju otak, menghancurkan jaringan, dan memicu pembengkakan. Meski begitu, CDC menegaskan infeksi tidak menular melalui air minum, serta tidak dapat menular antar-manusia.
Faktor risiko tertinggi adalah aktivitas berenang di air tawar hangat atau penggunaan air keran yang tidak disterilkan untuk membersihkan hidung.
Gejala dan Tingkat Kematian Tinggi
Gejala infeksi biasanya muncul tiga hingga tujuh hari setelah terpapar, berupa demam, sakit kepala, muntah, kebingungan, kejang, halusinasi, hingga perubahan kemampuan penciuman dan perasa.
CDC mencatat penyakit ini berkembang sangat cepat. Kematian umumnya terjadi dalam waktu lima hari sejak gejala muncul, dengan rentang waktu 1–18 hari.
Tingkat kelangsungan hidup penderitanya sangat rendah, menjadikannya salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia.
Dugaan Penyebab Lonjakan Kasus
Pakar kesehatan masyarakat Kerala menyebut peningkatan laporan kasus PAM tahun ini kemungkinan dipicu oleh perubahan iklim, polusi, serta intensitas hujan deras yang memengaruhi kondisi air.
Selain itu, meningkatnya pengujian medis untuk sindrom ensefalitis akut membuat kasus lebih cepat terdeteksi.
Departemen Kesehatan Kerala kini telah menetapkan protokol khusus dan prosedur penanganan darurat untuk kasus dugaan infeksi Naegleria fowleri.
Anjuran Pencegahan
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari berenang di perairan tawar hangat yang tergenang, terutama setelah hujan lebat.
Untuk keperluan membersihkan atau mengirigasi hidung, masyarakat disarankan hanya menggunakan air yang sudah disaring atau disterilkan.
Kasus infeksi amoeba pemakan otak terbaru ini kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit langka namun mematikan, yang semakin sering muncul seiring perubahan iklim global. (han)









