BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (30/9/2025) sore mengakibatkan jalur utama Lembang terendam banjir.
Genangan air yang mencapai hampir 50 sentimeter membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut tersendat, bahkan sejumlah kendaraan roda dua mogok setelah nekat menerobos banjir.
Banjir tidak hanya merendam jalan, tetapi juga masuk ke beberapa toko yang berada di sepanjang Jalan Panorama Lembang. Kondisi ini menimbulkan kerugian bagi para pemilik toko yang harus membersihkan air dan lumpur setelah banjir surut.
Menurut keterangan warga, peristiwa banjir di Lembang bukanlah hal baru. Hampir setiap kali hujan deras turun, genangan air selalu menghantui kawasan tersebut. Penyebab utama diduga karena saluran drainase yang buruk sehingga tidak mampu menampung volume air yang tinggi.
“Setiap hujan deras, banjir selalu terjadi di sini. Airnya cepat sekali naik karena drainasenya tidak bagus, akhirnya masuk ke jalan dan toko-toko,” ungkap Hadat Alwi, warga setempat.
Kondisi banjir yang berulang ini tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak pada sektor pariwisata Lembang.
Sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan di Bandung Raya, jalur utama Lembang kerap dipadati kendaraan pada sore dan akhir pekan. Jika banjir terus terjadi, dikhawatirkan akan menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.
Arus Lalu Lintas Lembang-Bandung
Arus lalu lintas pada Senin sore sempat mengalami kepadatan cukup panjang akibat banjir. Kendaraan dari arah Lembang menuju Bandung maupun sebaliknya harus berjalan pelan karena khawatir terjebak genangan air.
Warga berharap pemerintah Kabupaten Bandung Barat segera mengambil langkah nyata untuk menanggulangi persoalan banjir, terutama dengan memperbaiki sistem drainase di kawasan rawan.
Mereka menilai penanganan banjir yang hanya bersifat darurat tidak akan cukup, dan diperlukan solusi permanen agar peristiwa serupa tidak terus berulang.
“Kalau tidak segera diperbaiki, setiap hujan deras pasti akan begini lagi. Harapan kami ada perbaikan drainase atau normalisasi saluran air, supaya warga tidak terus-terusan dirugikan,” tambah Hadat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah mengenai langkah penanganan banjir di jalur utama Lembang.
Namun warga berharap penanganan segera dilakukan, mengingat kawasan tersebut merupakan akses vital sekaligus jalur wisata yang ramai dilalui masyarakat. (uby)












