BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru dalam bidang Ilmu Sosial, pada Rabu (8/10/2025).
Irma Dewi Agustin resmi meraih gelar Doktor Ilmu Sosial setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Strategi Quintuple Helix dalam Meningkatkan Kompetensi Angkatan Kerja di Kabupaten Sumedang” dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Kampus Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatra No. 41, Kota Bandung.
Sidang promosi dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. H. Bambang Heru P, MS., dengan Promotor Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si., serta Co-Promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si.
Adapun jajaran penguji atau oponen ahli terdiri dari Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., dan Prof. Dr. Lia Muliawaty, M.Si.
Kolaborasi Lima Unsur untuk Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
Dalam disertasinya, Irma mengangkat isu peningkatan kompetensi angkatan kerja di Kabupaten Sumedang dengan menitikberatkan pada penerapan strategi Quintuple Helix.
Model ini mengintegrasikan lima unsur penting — pemerintah, akademisi, industri, masyarakat sipil, dan lingkungan — dalam satu kerangka kolaboratif untuk menciptakan sistem ketenagakerjaan yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan.
Irma menjelaskan bahwa sinergi antara kelima unsur tersebut sangat penting dalam merumuskan kebijakan dan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, program peningkatan kompetensi tenaga kerja dapat lebih efektif karena mempertimbangkan aspek kebijakan, inovasi, hingga dampak lingkungan,” tulisnya dalam disertasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode descriptive phenomenology, melalui wawancara mendalam kepada para pemangku kepentingan dari setiap unsur helix, serta observasi lapangan dan studi pustaka.
Validasi data dilakukan dengan intentionality concept, sedangkan analisis data menggunakan descriptive phenomenological analysis untuk menggali makna dan interaksi antara berbagai pihak dalam konteks peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Hasil Penelitian: Pentingnya Stakeholders Terintegrasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance antara pemerintah, sektor akademik, dunia usaha, masyarakat, dan lingkungan menjadi kunci dalam membangun sistem pelatihan yang relevan, adaptif, serta berorientasi pada peningkatan produktivitas dan daya saing angkatan kerja.
Irma menemukan bahwa setiap stakeholder memiliki peran yang saling melengkapi.
Pemerintah berperan dalam penyusunan kebijakan, akademisi dalam riset dan pengembangan kurikulum pelatihan, industri dalam menyediakan kesempatan magang dan kebutuhan kompetensi, masyarakat dalam dukungan sosial, serta lingkungan sebagai faktor keberlanjutan.
“Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pelatihan dan pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap efektivitas peningkatan kompetensi tenaga kerja. Hal ini memperlihatkan bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak bisa berjalan optimal tanpa kolaborasi yang solid antar pihak,” ungkap Irma dalam paparannya.
Penelitiannya diharapkan dapat menjadi referensi kebijakan dan model pengembangan ketenagakerjaan yang bisa diterapkan secara berkelanjutan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Berdasarkan hasil sidang, Irma Dewi Agustin dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,77 dan memperoleh predikat “Sangat Memuaskan.” Ia menjadi doktor ke-303 bidang Ilmu Sosial yang dilahirkan oleh Pascasarjana Universitas Pasundan.
Usai sidang, Irma mengungkapkan harapannya agar hasil penelitiannya dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerahnya.
“Harapan saya, hasil penelitian ini bisa diimplementasikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing angkatan kerja di Kabupaten Sumedang. Tujuannya tentu agar angka pengangguran dapat ditekan melalui pengelolaan tenaga kerja yang lebih adaptif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan di Pascasarjana Unpas.
“Pascasarjana Unpas luar biasa. Semua difasilitasi dengan sangat baik, para profesor memberikan bimbingan yang luar biasa, dan staf kampus sangat profesional. Saya bersyukur bisa menempuh pendidikan di lingkungan akademik yang suportif dan berkualitas,” tambahnya.
Unpas Terus Dorong Inovasi dan Kolaborasi Akademik
Dengan kelulusan Irma Dewi Agustin, Pascasarjana Universitas Pasundan kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak doktor yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata terhadap permasalahan sosial di masyarakat.
Melalui penelitian-penelitian berbasis kolaborasi lintas sektor seperti Quintuple Helix, Unpas terus berkontribusi pada penguatan kapasitas sumber daya manusia di berbagai daerah di Indonesia. (han)