CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Jumat, 10 Oktober 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

55 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Penglihatan, Kemenkes Wanti-Wanti Bahaya Kebutaan Sejak Dini

Uby
9 Oktober 2025
Lebih dari 55 juta anak Indonesia mengalami gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi. Kemenkes luncurkan Peta Jalan Kesehatan Penglihatan 2025–2030 untuk cegah kebutaan dan perluas layanan Vision Center di seluruh Indonesia. (Uby)

Lebih dari 55 juta anak Indonesia mengalami gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi. Kemenkes luncurkan Peta Jalan Kesehatan Penglihatan 2025–2030 untuk cegah kebutaan dan perluas layanan Vision Center di seluruh Indonesia. (Uby)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Bandung, www.pasjabar.com — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 55 juta lebih anak Indonesia mengalami gangguan penglihatan, sebagian besar disebabkan oleh kelainan refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat. Temuan ini menjadi alarm serius bagi pemerintah dalam upaya menjaga kualitas kesehatan mata generasi muda Indonesia.

Berdasarkan hasil Rapid Assessment on Avoidable Blindness (RAAB), sekitar 15 juta orang atau 22 persen penduduk berusia di atas 50 tahun di Indonesia juga mengalami gangguan penglihatan ringan hingga berat. Sementara studi lain menunjukkan 44 persen dari 52,9 juta anak usia sekolah menghadapi masalah serupa, yang jika tidak ditangani sejak dini dapat berdampak pada prestasi belajar dan produktivitas di masa depan.

Baca juga:   Kemenkes Minta Dinkes dan Rumah Sakit Siapkan Nakes

Kemenkes Luncurkan Peta Jalan Kesehatan Penglihatan 2025–2030

Sebagai bentuk tindak lanjut, Kemenkes resmi menyusun Peta Jalan Kesehatan Penglihatan Indonesia 2025–2030, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Peta jalan ini menjadi panduan nasional dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan mata yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Ketua Tim Kerja Kesehatan Gigi, Mulut, dan Indra Kemenkes, dr. Prihandriyo Sri Hijranti, menjelaskan bahwa penanganan gangguan penglihatan tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. “Diperlukan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai target Upaya Kesehatan Penglihatan (UKL),” ujarnya.

Baca juga:   Emil Ajak Generasi Millennial Kompetitif

Peringatan Hari Kesehatan Penglihatan Sedunia di RS Mata Cicendo

Komitmen tersebut ditegaskan dalam peringatan Hari Kesehatan Penglihatan Sedunia 2025, yang diselenggarakan di Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Kamis (9/10). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kemenkes, tenaga medis, akademisi, dan organisasi masyarakat.

Direktur Utama PMN RS Mata Cicendo, dr. Antonia Kartika, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan mata. Ia menambahkan, peningkatan layanan pemeriksaan dan skrining dini di fasilitas kesehatan primer menjadi kunci mencegah kebutaan yang sebenarnya dapat dihindari.

Baca juga:   Lolos SNMPTN Peserta Akan Otomatis Dicoret dari SBMPTN

Pengembangan Vision Center di 28 Lokasi Khusus

Sebagai bagian dari implementasi peta jalan, Kemenkes juga mendorong pengembangan Vision Center di berbagai daerah. Hingga saat ini, sudah ada 28 lokasi khusus yang memiliki pusat layanan penglihatan terpadu dan akan terus diperluas dalam lima tahun ke depan.

Vision Center berperan penting dalam skrining, penemuan kasus, hingga penanganan awal gangguan penglihatan di tingkat masyarakat. Dengan langkah ini, pemerintah berharap akses terhadap layanan kesehatan mata dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Print Friendly, PDF & Email
Editor: pri
Tags: gangguan penglihatan anakHari Kesehatan Penglihatan Seduniakebutaankelainan refraksikemenkeskesehatan Indonesiakesehatan matapencegahan kebutaanpeta jalan kesehatan penglihatanRS Mata CicendoVision Center


Related Posts

peretasan situs PeduliLindungi
HEADLINE

Respons Kemenkes soal Dugaan Peretasan Situs PeduliLindungi

20 Mei 2025
Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran
HEADLINE

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

19 Mei 2025
Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
HEADLINE

Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

7 Mei 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

BPKH
HEADLINE

BPKH Beri Bantuan Mobil Layanan Umat untuk Yayasan Ahmad Hidir Arifin

10 Oktober 2025

WWW.PASJABAR.COM - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas manfaat program kemaslahatan....

bank bjb menandatangani MoU dengan PT Pos Indonesia untuk memperkuat layanan keuangan dan logistik terintegrasi, wujud sinergi digital dan efisiensi bisnis. (Ist)

bank bjb dan PT Pos Indonesia Jalin Sinergi Strategis Perkuat Layanan Keuangan dan Logistik

10 Oktober 2025
Lebih dari 55 juta anak Indonesia mengalami gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi. Kemenkes luncurkan Peta Jalan Kesehatan Penglihatan 2025–2030 untuk cegah kebutaan dan perluas layanan Vision Center di seluruh Indonesia. (Uby)

55 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Penglihatan, Kemenkes Wanti-Wanti Bahaya Kebutaan Sejak Dini

9 Oktober 2025
bank bjb berperan aktif dalam Launching Program KUMITRA di Sukabumi, mendukung pelaku UMKM termasuk penyandang disabilitas dengan pembiayaan KUR, pendampingan usaha, dan literasi keuangan. (Ist)

bank bjb Dorong UMKM Daerah Tumbuh Lewat Program KUMITRA Sukabumi

9 Oktober 2025
bank bjb resmi menandatangani MoU dengan IPDN untuk memperkuat sinergi sektor keuangan dan pendidikan. Kolaborasi ini mencakup pengelolaan dana, layanan digital, hingga fasilitas pembiayaan ASN. (Ist)

bank bjb Perkuat Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas melalui Kerja Sama Strategis dengan IPDN

9 Oktober 2025

Highlights

bank bjb Dorong UMKM Daerah Tumbuh Lewat Program KUMITRA Sukabumi

bank bjb Perkuat Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas melalui Kerja Sama Strategis dengan IPDN

Hukum Akomodif: Jejak & Tafsir Atas Pemikiran Kang Subarsyah

RRI dan Unpas Gelar Dialog Publik Bahas Kuliah dan Karier Mahasiswa

Good Boy: Ketakutan dari Sudut Pandang Seekor Anjing

Pemprov Jabar Evaluasi 2.500 SPPG Usai Kasus Keracunan Massal

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.