BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aktivitas perdagangan di Pasar Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, terganggu akibat tumpukan sampah yang menggunung dan tak kunjung diangkut selama hampir satu bulan terakhir.
Pada Rabu (8/10/2025) pagi, kondisi pasar tradisional ini tampak memprihatinkan, dengan sampah setinggi hampir tiga meter yang menimbulkan bau tidak sedap dan dipenuhi belatung.
Tumpukan sampah itu tersebar di sejumlah sudut pasar, membuat suasana belanja menjadi tidak nyaman. Banyak pembeli enggan datang karena jijik dan khawatir dengan kondisi lingkungan yang kotor, sehingga berdampak langsung terhadap menurunnya pendapatan pedagang.
Menurut para pedagang, masalah sampah ini sudah berlangsung lama tanpa ada penanganan serius dari pihak terkait.
“Sudah hampir satu bulan sampah tidak diangkut. Akibatnya, pembeli jadi sepi, dan omzet turun sampai 50 persen,” ujar Ani, salah satu pedagang.
Hal senada disampaikan Mamat, pedagang lainnya, yang mengaku kesulitan berjualan karena bau menyengat dan lalat yang beterbangan di sekitar lapak.
“Kami berharap pemerintah cepat bertindak. Kalau dibiarkan terus, pasar ini bisa tambah sepi,” katanya.
Tak hanya pedagang, para pembeli pun merasa risih dengan kondisi pasar.
“Banyak belatung di jalanan, jadi jijik mau lewat. Kalau begini terus, malas ke pasar,” ucap Yati, salah seorang pembeli.
Penumpukan sampah di Pasar Ciroyom ini diketahui merupakan imbas dari pembatasan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang saat ini sedang dalam proses penataan.
Meski demikian, para pedagang dan pembeli berharap Pemerintah Kota Bandung dapat segera menangani persoalan ini agar aktivitas pasar kembali normal dan nyaman bagi masyarakat. (uby/ave)










