www.pasjabar.com — Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, disebut-sebut menahan diri untuk tidak menurunkan starting XI yang seluruhnya berisi pemain diaspora dalam laga melawan Arab Saudi. Isu ini mencuat setelah performa Garuda dinilai tidak maksimal pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sport City, Kamis (9/10).
Keputusan Tak Enak Turunkan Full Diaspora
Menurut pengamat sepak bola Tanah Air, Haris Pardede, Kluivert merasa “tak enak” jika memainkan semua pemain diaspora sebagai starter. Karena itu, empat pemain dari Liga 1 Indonesia — Yakob Sayuri, Beckham Putra, Marc Klok, dan Ricky Kambuaya — diturunkan sejak awal.
“Ada statement dari internal tim bahwa mereka tidak enak kalau menampilkan semua pemain diaspora. Akhirnya, empat pemain lokal dimainkan dari menit awal,” ujar Haris di kanal YouTube Bung Harpa.
Namun keputusan itu justru berbalik menjadi bumerang. Dari keempat pemain tersebut, tiga di antaranya tampil di bawah performa. Marc Klok melakukan kesalahan fatal yang berujung gol pertama Arab Saudi oleh Waheb Saleh, sementara Yakob Sayuri dua kali membuat blunder yang menghasilkan penalti dan gol tambahan untuk lawan.
Data Performa Pemain Non Diaspora Jadi Sorotan
Statistik dari FotMob memperlihatkan betapa buruknya performa para pemain lokal di laga itu. Beckham Putra hanya mendapat rating 5,7, sementara Marc Klok lebih rendah lagi dengan 5,6 — dua nilai terendah di skuad Garuda.
Penampilan yang tidak efektif ini memperkuat pandangan bahwa keputusan Kluivert tidak menurunkan epmain diaspora lebih didorong faktor non-teknis ketimbang kebutuhan taktik di lapangan.
“Kalau memang pemain diaspora lebih siap, ya mainkan saja. Jangan takut atau sungkan. Ini soal profesionalisme dan hasil,” tegas Haris Pardede.
Peluang Timnas Indonesia Masih Terbuka
Terlepas dari kritik dan isu internal tersebut, Timnas Indonesia belum sepenuhnya kehilangan peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Skenarionya cukup jelas: Garuda wajib menang atas Irak di laga berikutnya, Minggu (12/10) dini hari WIB.
Jika Indonesia menang dengan selisih dua gol dan di laga lain Irak menang tipis atas Arab Saudi, maka peluang Indonesia untuk menempati posisi dua besar grup akan tetap terbuka.
Harapan Publik untuk Keputusan Lebih Rasional
Publik berharap Kluivert mengambil keputusan yang lebih rasional dan berbasis performa, bukan perasaan. Apalagi pertandingan melawan Irak akan menjadi laga hidup-mati bagi Timnas Indonesia. Dengan dukungan penuh suporter dan komposisi terbaik, skuad Garuda masih punya kesempatan mencatat sejarah menembus babak berikutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026.












