BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyerahkan sebanyak 641 Surat Keputusan atau SK Pengangkatan dan Mutasi Kepala Sekolah di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025).
Dalam sambutannya dalam acara penyerahan SK Kepala Sekolah tersebut, KDM – sapaan akrab gubernur – menyampaikan sejumlah pesan kepada para kepala sekolah yang hadir dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Pendidik Harus Humanis, Tegas, dan Peka terhadap Siswa
KDM meminta para pendidik untuk bersikap humanis namun tetap tegas terhadap peserta didik. Menurutnya, selama tindakan guru tidak mencelakai siswa dan bertujuan mendidik, maka hal tersebut dapat dibenarkan.
“Saya pasti akan melindungi kepala sekolah dan guru selama tidak ada perilaku yang mencelakai siswa, dan tujuannya untuk mendidik. Kebenaran harus dimajukan. Kami juga telah menyiapkan pengacara melalui program bantuan hukum,” tegasnya.
KDM juga menekankan pentingnya kedekatan emosional antara guru dan murid. Ia meminta agar setiap sekolah membuat catatan aktivitas siswa setiap hari untuk mengantisipasi perilaku menyimpang sejak dini.
Selain itu, ia mengingatkan agar sekolah lebih mengawasi kegiatan siswa di luar sekolah, terutama yang berpotensi terlibat dalam organisasi atau kelompok dengan indikasi kriminal. Jika perlu, dibuat pakta integritas antara sekolah, siswa, dan orang tua.
“Pendidik harus berpikir out of the box,” ujarnya.
Dorong Kebiasaan Berjalan Kaki dan Pembangunan Ruang Kelas Baru
KDM juga menekankan pentingnya kebiasaan berjalan kaki ke sekolah bagi siswa. Menurutnya, kebiasaan itu baik untuk menjaga fisik dan postur tubuh, sebagaimana diterapkan di Jepang dan Singapura. Dengan demikian, lingkungan sekolah akan lebih tertib tanpa parkir motor siswa.
“Satu kilometer menjelang gerbang sekolah akan dibangun trotoar yang layak untuk berjalan kaki. Juga akan disediakan tempat air minum yang airnya siap diminum,” kata KDM.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan rencana pembangunan 50 ruang kelas baru di Jawa Barat. Ia berharap penambahan ruang tersebut dapat mengurangi kepadatan jumlah siswa yang kini mencapai lebih dari 40 orang per kelas.
“Saya ingin pendidikan di Jabar semakin maju. Ruang kelas dan ruang kepala sekolah harus lebih bagus dibandingkan ruangan di Dinas Pendidikan Jabar,” tuturnya. (*)












