# YPDM Pasundan
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan, Prof. Dr. H. Dadang Mulyana, M.Si, turun langsung meninjau lokasi ambruknya atap ruang kelas SMP Pasundan 1 Bandung di Jalan Balonggede, Senin (3/11/2025).
Ia menegaskan bahwa pihak yayasan akan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut dan memastikan proses pembelajaran tetap berjalan.
“Ketika kami mendapat kabar ada kejadian ini, kami dari YPDM Pasundan segera meluncur ke lokasi. Saya, Pak Soma, Pak Iyus, Pak Sobur dan Prof. Budiana langsung ke Lokasi. Ini sebagai salah satu bentuk di mana yayasan juga harus menjadi bagian yang bertanggung jawab,” ujar Prof. Dadang Mulyana, saat ditemui Pasajabar, di Lokasi kejadian.
Pihak yayasan segera melakukan koordinasi untuk mengetahui penyebab kejadian dan mencari solusi bersama para kepala sekolah.
Ia menyebutkan bahwa dari insiden tersebut, terdapat enam siswa yang terdampak.
“Alhamdulillah, anak-anak yang terkena dampak dari runtuhnya bangunan kelas ada enam orang. Empat orang luka ringan bahkan sudah pulang ke rumah lagi, namun tetap kami kirimkan ke rumah sakit dulu untuk dilakukan pengecekan kesehatan. Dan dua orang masih ada pemeriksaan sekarang di RS, mudah-mudahan tidak apa-apa,” ujarnya.

Koordinasi dengan Disdik
Selain itu, komunikasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung juga dilakukan untuk memastikan keamanan gedung sekolah lainnya.
“Kami juga berkomunikasi dengan Disdik Kota Bandung dan beliau menyarankan untuk bangunan tertentu yang diduga tulang-tulangnya sudah agak rapuh dan lapuk maka untuk tidak dipakai,” ungkapnya.
Sebagai langkah lanjutan, pihak sekolah dan yayasan sudah menentukan lokasi sementara agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
“Kami juga berkoordinasi dengan dua kepala sekolah untuk mencari solusi di mana tempat belajar ketika tiga ruangan itu tidak dipakai. Alhamdulillah sudah ketemu, Insyaallah proses pembelajaran tidak akan terganggu,” tambahnya.
Perbaikan Segera Dilakukan
Prof. Dadang juga memastikan bahwa perbaikan bangunan yang rubuh besok, Selasa (4/11/2025) akan dilakukan perbaikan.
“Besok akan ada mulai perbaikan bangunan yang rusak, sekaligus akan dilakukan memeriksaan bangunan lainnya sebagai upaya antisipasi,” paparnya.
Ia menegaskan, pihak sekolah akan bertanggung jawab penuh terhadap kondisi para siswa yang terdampak, baik secara fisik maupun psikologis.
“Terkait anak-anak terdampak, Kepsek dan guru di samping mengantarkan ke RS juga meyakinkan kepada orang tua bahwa jika terjadi sesuatu maka sekolah akan bertanggung jawab terkait pengobatan, baik itu berdampak fisik atau psikologis. Intinya sekolah akan bertanggung jawab sampai anaknya kembali normal seperti sedia kala,” tegasnya.
Lebih jauh, Prof. Dadang menuturkan bahwa pihak sekolah yakni Kepala Sekolah dan guru juga akan mengunjungi rumah orang tua siswa, untuk menyampaikan permohonan maaf sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Sekalipun ini adalah musibah di luar dugaan manusia, tapi etika orang Sunda itu ‘hade ku omong goreng ku omong’. Jadi kami akan menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa dan membesarkan hati mereka agar tidak khawatir terhadap kondisi anaknya,” ujarnya.
Ia berharap jika musibah serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari
“Intinya ini menjadi pembelajaran dan kami tetap menjalin hubungan baik dengan orang tua dan siswa. Kami mohon doa supaya hal ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang di semua sekolah Pasundan. Ini adalah pembelajaran yang sangat berarti dan berharga bagi kami,” pungkasnya. (ave)












