BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Runtuhnya sejumlah ruang kelas di SMP Pasundan 1 Bandung, Jalan Balonggede No. 32, Kecamatan Regol, mendapat sorotan dari Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, H. Iman Lestariyono, S.Si., S.H.
Iman mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Ia menilai, meskipun sekolah itu berstatus swasta, penanganannya tetap harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Bandung.
“Kami prihatin, ini harus jadi perhatian bersama. Sekalipun swasta, sekolah itu mitra Pemkot. Urusan pendidikan dasar, baik SD maupun SMP, tetap di bawah tanggung jawab pemerintah,” ujar Iman saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Selasa (4/11).
Menurutnya, langkah yang harus dilakukan saat ini adalah penanganan tanggap darurat. Ia mendorong Pemkot untuk segera mencari solusi cepat, termasuk dengan menggandeng pihak swasta melalui program CSR atau lembaga sosial seperti BAZNAS.
“Kalau hibah jelas tidak bisa langsung karena butuh proses panjang. Tapi dalam kondisi darurat, Pemkot bisa meminta bantuan CSR atau lembaga lain. Yang penting anak-anak tetap bisa belajar,” tegasnya.
Iman juga menyoroti pentingnya legalitas dan kelayakan bangunan sekolah. Ia menyebut, seluruh sekolah di Kota Bandung seharusnya sudah memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
“Dulu namanya IMB, sekarang PBG. Idealnya setiap sekolah punya SLF sebagai syarat operasional. Faktanya, tidak semua bangunan di Bandung ini layak digunakan, dan ini perlu jadi perhatian,” ujarnya.
Bisa Ajukan Bantuan Pemkot
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, sekolah swasta sebenarnya bisa mengajukan bantuan ke Pemkot Bandung asalkan yayasannya sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkumham minimal tiga tahun.
Namun, ia tak menampik bahwa beban operasional sekolah swasta saat ini memang berat.
“Mengurus izin dan desain bangunan itu tidak mudah, biayanya juga besar. Banyak sekolah swasta kesulitan karena biaya operasional saja sudah berat. Makanya butuh kepedulian alumni, pemerintah, maupun dukungan dari CSR,” kata Iman.
Ia berharap, kejadian di SMP Pasundan 1 bisa menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih serius memperhatikan kondisi fisik bangunan sekolah di Kota Bandung.
“Yang penting sekarang anak-anak jangan sampai kehilangan hak belajarnya. Tanggap darurat dulu, baru kita pikirkan langkah selanjutnya,” tandasnya. (put)


	    	








