WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i mengajak generasi muda, khususnya siswa madrasah, untuk menjadi pahlawan masa depan yang menjaga persatuan dan membangun bangsa melalui ilmu serta keterampilan.
Seruan itu disampaikan Romo Syafi’i saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Pahlawan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (10/11/2025).
Ia mengungkapkan kebanggaannya terhadap semangat para siswa yang dianggapnya sebagai cerminan menjadi pahlawan masa depan Indonesia.
“Saya bangga melihat kalian. Di wajah kalian, saya melihat masa depan Indonesia yang lebih baik. Bercita-citalah menjadi pahlawan untuk negeri ini,” ujar Romo Syafi’i, dilansir dari kemenag.go.id.
Upacara yang mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” itu diikuti oleh sekitar 1.100 siswa.
Hadir pula Kakanwil Kemenag Jawa Barat Dudu Rohman, Staf Khusus Wamenag Nona Gayatri Nasution, Tenaga Ahli Wamenag Junisab Akbar dan Jaka Setiawan, serta jajaran pejabat Kemenag Kota dan Kabupaten Bogor.
Generasi Madrasah Harus Unggul dan Berdaya Saing
Dalam amanatnya, Wamenag menegaskan bahwa kemerdekaan yang diraih para pahlawan harus terus dijaga karena ancaman terhadap bangsa kini hadir dalam bentuk baru.
“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini harus tetap diperjuangkan. Indonesia dengan lebih dari 17 ribu pulau, sumber energi berlimpah, dan pasar 287 juta jiwa, selalu menjadi incaran,” tegasnya.
Menurutnya, persatuan nasional merupakan benteng utama dalam menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi global.
“Kekuatan terbesar bangsa ini bukan hanya senjata, tetapi persatuan. Sejarah membuktikan umat Islam adalah yang paling toleran, memberi ruang bagi siapapun dalam bingkai kebangsaan,” ujarnya.
Romo Syafi’i juga mendorong siswa madrasah untuk terus belajar, meningkatkan keterampilan, dan menyiapkan diri menjadi pelaku pembangunan.
“Indonesia membutuhkan tenaga yang terampil dan cerdas agar bisa mengelola kekayaan bangsa. Anak-anak yang terdidik hari ini akan menikmati kemajuan dan memimpin negeri ini di masa depan,” tuturnya.
Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
“Presiden kita memiliki komitmen besar terhadap pendidikan, karenanya gaji guru dinaikkan, pemerataan pendidikan dilakukan dengan membangun Sekolah Rakyat,” kata Wamenag.
“Calon pemimpin juga disiapkan dengan membangun sekolah unggulan, yaitu Sekolah Garuda, yang nantinya menyasar daerah 3T,” imbuhnya.
Wamenag juga menyinggung kebijakan pembangunan yang berfokus pada desa.
“Hari ini ribuan triliun digelontorkan sampai ke desa. Presiden ingin ekonomi bergerak dari bawah, agar rakyat mendapat peluang kerja dan hidup lebih sejahtera,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Romo Syafi’i turut berbagi kisah perjuangan hidupnya, dari anak desa yang membiayai sekolah sendiri hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakil Menteri Agama.
“Saya bayar sekolah sendiri sejak SD sampai SMA. Kuliah pun sambil membantu keluarga. Semua itu saya lakukan agar bisa berguna bagi orang tua, masyarakat, dan bangsa,” ungkapnya.
Wamenag menutup amanatnya dengan pesan penuh makna bagi para siswa.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Nama besar itu adalah pahlawan. Karena itu, anak-anakku, bercita-citalah menjadi pahlawan Indonesia,” pesan Romo Syafi’i. (han)










