WWW.PASJABAR.COM – Kekalahan 2-3 oleh Lion City Sailors di AFC Champions League Two (ACL 2) 2025/2026 bukan sekadar hasil buruk bagi Persib Bandung. Bagi pelatih Bojan Hodak, laga di Stadion Bishan, Singapura, itu menjadi alarm keras yang menyoroti rapuhnya organisasi pertahanan Persib.
Pada Rabu (26/11/2025), Persib Bandung sebenarnya tampil agresif dalam menyerang. Dua gol lahir dari proses kolektif, menandakan lini depan mampu memberi ancaman berarti.
Akan tetapi, lawan bisa mencetak gol lebih banyak. Total, tiga gol mampu dibuat Lion City Sailors ke gawang Persib Bandung. Skor pun berakhir 3-2 untuk kemenangan tuan tumah.
Persib Bandung pun harus pulang tanpa poin. Padahal, hasil imbang saja cukup untuk membuat Persib lolos ke babak berikutnya.
Bojan Hodak pun tak menutupi kekecewaannya. Pria asal Kroasia itu menegaskan mencetak dua gol di laga tandang seharusnya cukup untuk membawa pulang hasil lebih baik, asalkan tim mampu menjaga keseimbangan permainan.
“Jika bisa mencetak dua gol di laga tandang dan mengalami kekalahan, maka harus dipertanyakan pada diri sendiri bagaimana cara tim bertahan,” kata Bojan Hodak.
Menurutnya, sebenarnya Persib Bandung sudah membaca cara bermain Lion City Sailors. Mereka, kata Bojan, terbiasa menggunakan pola umpan panjang untuk menekan lawan.
Namun eksekusi Persib dalam menghadapi strategi tersebut justru tidak berjalan seperti yang direncanakan. Alhasil, kecewa yang justru akhirnya didapatkan.
“Kami sudah berkata sejak sebelum pertandingan bahwa mereka akan memainkan umpan panjang dan kami terlalu naik di pertahanan hari ini. Jadi ini masalah terbesar di dalam tim pada laga ini,” jelas Bojan Hodak.
Sementara meski sorotan besar tertuju pada barisan belakang, ia tetap mengapresiasi lini serang yang tampil agresif. Sebab Persib Bandung tidak hanya mencetak dua gol, tetapi juga menciptakan beberapa peluang lain meski akhirnya terbuang sia-sia.
“Secara penyerangan, selain mencetak dua gol, kami mempunyai beberapa peluang dan seharusnya ada gol lainnya. Tapi cara kami melakukan finishing tidak maksimal,” tutur Bojan Hodak. (ars)












