BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam rangka memperingati hari lahir Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika, Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan Masyarakat melaksanakan kegiatan ziarah tabur bunga dan doa bersama ke makam Raden Dewi Sartika di Bandung, Kamis (4/12/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan Masyarakat, Dr. dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si dan Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan Masyarakat, Dr. Mira Rosana Gnagey, M.Pd.
Bersama dengan beberapa anggota Paguyuban Pasundan dan siswi-siswi dari beberapa sekolah Pasundan melakukan tabur bunga dan doa di
makan Dewi Sartika, serta makam Bupati Bandung dan keluarganya, yang terletak di Jalan Karang Anya, Kota Bandung.
Dr. dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si mengatakan, bahwa ziarah ini merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Dewi Sartika dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan.
“Ziarah ke makam Dewi Sartika ini kami laksanakan setiap tahun untuk mengenang sosok perempuan luar biasa dari Kota Bandung yang telah membuka jalan bagi kaum perempuan agar bisa berkiprah di berbagai bidang seperti saat ini,” ujarnya.
Menurut Alma, tanpa perjuangan Dewi Sartika, posisi perempuan Indonesia saat ini tentu tidak akan seperti sekarang.


Perjuangan Masih Berlangsung
Meski demikian, ia menilai bahwa perjuangan perempuan masih terus berlangsung dalam bentuk tantangan zaman yang berbeda.
Di lingkungan Paguyuban Pasundan sendiri, peran perempuan diakui dan disetarakan melalui keberadaan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan Masyarakat.
Hal ini menjadi bukti nyata komitmen organisasi dalam mendukung peran strategis perempuan di berbagai sektor.
“Paguyuban Pasundan adalah organisasi besar yang tersebar di Jawa Barat dan Indonesia dengan visi utama memerangi kebodohan dan kemiskinan. Perjuangan itu juga kami lanjutkan melalui peran aktif perempuan, sejalan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan Dewi Sartika,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Paguyuban Pasundan juga berupaya menanamkan semangat perjuangan Dewi Sartika kepada generasi muda, khususnya agar mampu menghadapi tantangan zamannya dengan pendidikan, kemandirian, dan karakter yang kuat.
Salah satu siswi dari SMK Pasundan 1 Bandung, Debby mengatakan jika ziarah ke makam Dewi Sartika tersebut rutin dilakukan oleh sekolahnya.
“Ini untuk mengenang jasa beliau, karena tanpa beliau meungkin kita tidak bisa besekolah seperti sekarang. jadi ziarah ke makam Beliau tentu sangat penting,” ujarnya.
Raden Dewi Sartika adalah pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan pendidikan kaum perempuan, dengan mendirikan sekolah yang awalnya bernama “Sakola Istri” di Bandung pada tahun 1904.
Ia lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Bandung, dan meninggal pada 11 September 1947.
Jasa-jasanya dalam memperjuangkan emansipasi wanita dan kesetaraan gender melalui pendidikan menjadikannya salah satu pelopor pendidikan wanita di Indonesia. (tie)












