WWW.PASJABAR.COM – Film “Avatar: Fire and Ash” mencatatkan pendapatan global sebesar 345 juta dolar AS atau sekitar Rp5,78 triliun pada akhir pekan pembukaannya, menurut perkiraan studio pada Minggu (21/12/2025).
Capaian ini menjadikan film terbaru James Cameron tersebut sebagai debut global terbesar kedua sepanjang 2025.
Sebagaimana dilaporkan NBC News, film ketiga dalam waralaba Avatar ini meraih pendapatan domestik sebesar 88 juta dolar AS, sementara pasar internasional menyumbang 257 juta dolar AS.
Satu-satunya film yang mencatat pembukaan lebih tinggi tahun ini adalah “Zootopia 2” dengan pendapatan 497,2 juta dolar AS dalam tiga hari.
Meski demikian, capaian “Fire and Ash” masih berada di bawah pendapatan film sebelumnya, “Avatar: The Way of Water” (2022), yang debut dengan pendapatan global 435 juta dolar AS. Di Amerika Utara, pendapatan “Fire and Ash” tercatat turun sekitar 35 persen dibandingkan film pendahulunya.
Selain itu, respons kritikus juga lebih beragam, dengan skor 68 persen “fresh” di Rotten Tomatoes, terendah dalam seri Avatar.
Andalkan Daya Tahan dan Pasar Internasional
Para analis menilai film-film Avatar tidak semata bergantung pada pembukaan besar, melainkan pada ketahanan penjualan tiket dalam jangka panjang.
“Bukan pembukaan yang menjadi inti dari film-film Avatar,” kata konsultan box office David A. Gross.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan dua film pertama diraih berkat performa stabil selama berminggu-minggu di bioskop.
Film Avatar pertama (2009) hanya dibuka dengan 77 juta dolar AS di Amerika Utara, namun bertahan tujuh minggu di puncak box office hingga meraup total 2,92 miliar dolar AS secara global. Sementara “The Way of Water” menutup perjalanannya dengan pendapatan 2,3 miliar dolar AS.
Untuk mengikuti jejak tersebut, “Fire and Ash” diharapkan meraih penjualan tiket yang konsisten, terlebih dengan momentum liburan akhir tahun. Sejauh ini, promosi dari mulut ke mulut dinilai positif, tercermin dari skor CinemaScore “A” yang diberikan penonton.
Film ini diproduksi dengan anggaran setidaknya 400 juta dolar AS, menjadikannya salah satu film termahal sepanjang masa.
Sebanyak 66 persen pendapatan pembukaannya berasal dari format premium, dengan 56 persen penonton memilih format 3D.
Pasar internasional kembali menjadi andalan, khususnya Tiongkok, yang menyumbang 57,6 juta dolar AS pada akhir pekan pembukaan, melampaui dua film Avatar sebelumnya. (han)











