BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung musim lalu jadi tim yang perkasa di Liga 1 2023/2024 dengan menjadi juara. Namun di AFC Champions League Two (ACL 2) 2024/2025, Persib justru mejan.
Dua laga sudah dilalui tim berjuluk ‘Maung Bandung’. Namun hasilnya, Persib menuai dua kekalahan.
Pertama, Persib kalha 0-1 saat menjamu klub Thailand, Port FC, di Stadion Si Jalak Harupat. Setelah itu, Persib dijamu tim China, Zhejiang FC, hasilnya kalah 0-1.
Berkat hasil buruk itu, Persib kini terpuruk di dasar klasemen Grup F. Hal itu membuat Persib cukup berat melaju ke babak selanjutnya.
Pelatih Bojan Hodak punya alasan mengapa timnya begitu sulit mendapatkan kemenangan. Bahkan, satu poin pun begitu susah didapat.
Minim Pengalaman jadi Alasan
Minim pengalaman jadi dalih pria asal Kroasia itu mengapa Persib sulit bersaing di ACL 2. Sebab, Persib sudah cukup lama tak bermain di level Asia.
“Masalah bagi kami, Persib tidak pernah bermain di AFC selama sepuluh tahun dan klub Indonesia tidak punya hasil bagus di beberapa tahun terakhir. Itu kenapa, kami ada di dasar grup dan dibutuhkan pengalaman di kompetisi AFC,” kata Bojan Hodak, Rabu (23/10/2024).
Bukti kurangnya pengalaman itu adalah cara Persib kalah. Persib tersungkur oleh gol yang dibuat di babak kedua, bahkan di menit krusial.
Menurutnya gol lawan yang tercipta akibat kesalan individu pemain Persib. Meski menyesakkan, hal itu memiliki hikmah tersendiri.
Ia tahu harus terus melakukan perbaikan di dalam tim. Sehingga ke depan kesalahan demi kesalahan bisa diminimalisir.
“Kedua laga kami kalah di bagian akhir pertandingan karena beberapa kesalahan individu tapi ini adalah pengalaman karena ketika tampil di level internasional, tim-tim lebih bagus dan ketika ada kesalahan kecil maka mereka akan menghukum kamu,” jelasnya.
Di sisi lain, ia kembali mengeluhkan kondisi Persib yang dirundung kelelahan hebat. Sebab, Persib melakoni jadwal super padat di dua kompetisi yang diikuti, Liga 1 dan ACL 2.
Menurutnya, Persib tak mendapatkan kemudahan dari federasi maupun operator Liga 1. Perubahan jadwal yang diminta pun tak digubris. Hasilnya, Persib harus melakoni begitu padatnya laga.
“Kami dalam 22 hari bermain enam laga yang mana ini hal yang mustahil untuk dimainkan. Tapi dari liga tidak membantu, jadi jika tidak mendapat bantuan dari FA (federasi) dan liga, tentu hasil bagus tidak bisa diraih,” paparnya.
“Ini sederhana, karena pemain datang dengan kondisi lelah dan tidak bisa memainkan 11 pemain terbaik karena cedera. Ada pemain yang cedera akibat situasi ini seperti Gustavo yang terdampak langsung karena jadwal yang padat. Jadi akan berbeda ketika memiliki federasi yang bisa membantu dan jika liga tidak membantu,” pungkas Bojan Hodak. (ars)