BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Najwa Alifia Shadrina, dengan panggilan akrab Najwa atau Fia adalah seorang gadis kelahiran Bandung pada 4 maret 2004. Saat ini, ia menempuh pendidikan di Universitas Pasundan Bandung, Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Najwa Alifia Shadrina memiliki hobi menggambar sejak kecil, berkat dukungan keluarga yang mengenalkannya ada seni. Belakangan, ia menemukan minat baru dalam merajut, yang kini telah menghasilkan pendapatan baginya.
Najwa selalu berpegang pada motto hidup, “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan.”
Ia percaya bahwa setiap rintangan pasti bersamaan dengan jalan keluar, menjadikannya optimis dalam menghadapi berbagai tantangan.
Harapannya sederhana namun bermakna yaitu ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang.
Ia mempunya cita-cita besar, terinpirasi dari keluarganya yang mayoritas berprofesi sebagai guru, sejak TK, ia bercita-cita menjadi seorang pendidik yang bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.
Kesibukannya sekarang tak hanya dengan tugas-tugas kuliah, tetapi juga menjalankan bisnis kecil-kecilan yang menarik. Ia memproduksi berbagai barang seperti bucket hat, gantungan kunci, hingga produk lain yang menarik perhatian banyak orang.
Dengan kreativitasnya, najwa berhasil membangun usaha kecil yang tidak hanya memuaskan hasrat seninya tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian finansial.
Sejak ia menduduki bangku SMA, Najwa mengidolakan Leonardo Edwin, seorang youtuber yang menjadi panutannya.
“Leo seorang yang bisa membuat aku bisa semangat belajar. Selain traveler dia juga menguasai sepuluh bahasa dan bisa memotivasi orang ain agar bisa menguasai bahasa lebih dari satu,” jelas Najwa.
Ia pun berharap suatu hari bisa mengikuti jejak idolanya.
Salah satu makanan favorit najwa adalah coklat.
“Aku suka coklat, karena coklat bisa bikin mood sama energi aku naik. Tanpa coklat hidup aku kurang bermakna,” candanya.
Bagi najwa coklat adalah penghilang lelah yang selalu dapat diandalkan.
Terakhir Najwa menyampaikan pesan penuh makna untuk teman-temanya, “Jangan mudah menyerah karena di dalam tangisan pasti ada kebahagiaan. Seperti lagunya Bernadya “Untungnya, bumi masih berputar. Untungnya, ku tak pilih menyerah. Untungnya ku bisa rasa, hal-hal baik yang dayangnya belakangan… Karena hal baik tidak akan datang di awal,” pungkasnya. (*/tiwi)