BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Salma Syahwa Hafidza adalah mahasiswi tingkat III di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Pasundan (Unpas).
Sejak kecil, Salma sudah jatuh cinta pada tulisan, baginya melanjutkan pendidikan di program studi PBSI menjadi langkah awal untuk mengenal lebih jauh mengenai bahasa dan sastra.
Salma memiliki hobi yang cukup unik, yaitu melakukan journaling. Baginya journaling adalah salah satu cara baginya untuk tetap tenang.
“Journaling adalah salah satu cara untuk aku tetap tenang. Mungkin, bisa dibilang seperti bertahan hidup. Aku merasa kegiatan ini akan terus aku lakukan sampai tua nanti. Journaling membuatku jauh lebih tenang dan bisa meregulasi kembali emosi dalam diri,” ujarnya.
Kecintaannya dalam membuat journal menjadi dorongan bagi Salma untuk terus meningkatkan daya kreativitas dan mengasah kemampuannya dalam menulis.
“Ketika membuat journal ini, menulis masih menjadi media yang akan selalu beriringan. Biasanya aku merasa emosiku reda adalah ketika aku menulis semua yang aku rasakan. Seakan itu adalah percakapan antara aku dengan diriku sendiri,” tuturnya.
Dalam perjalanan hidupnya, Salma terinspirasi oleh sastrawan Joko Pinurbo atau akrab disapa Jokpin. Puisinya yang sederhana namun memiliki makna yang mendalam.
Baginya, Jokpin menjadi salah satu tokoh yang membuatnya semangat dalam berkarya hingga saat ini. Hingga Salma mampu meraih prestasi sebagai penulis terpilih se-Jawa Barat.
Salma terinspirasi dari motto hidup.
“Membangun sepenuhnya rasa ingin tahu, mencintai ilmu pengetahuan dan menanam rasa penasaran untuk mau terus belajar,” Salma membangun rasa keingintahuannya dengan banyak membaca.
Bagi Salma, hidup adalah suatu hal yang unik, teruslah bertahan hidup dengan berusaha setiap waktu.
“Aku ingin menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Setiap pagi selalu aku katakan pada diriku sendiri kalau aku terlahir untuk luar biasa. Aku hebat dan keren karena bisa bertahan samapi detik ini. Walau banyak yang sudah aku alami, aku percaya pada Tuhan dan prosesnya,” pungkasnya. (*/tiwi)