BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Fadhya Nurun Najmi, yang akrab disapa Fadhya, lahir di Bandung pada 13 Oktober 2002. Saat ini, ia menjalani pendidikan di Universitas Pasundan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, semester V.
Fadhya memiliki minat yang kuat dalam dunia literasi, terutama dalam membaca dan menulis cerpen.
“Karena membaca adalah jendela dunia, maka saya senang membaca,” ungkapnya.
Kini Fadhya pun semakin tertarik untuk membuat cerpen karena serunya merangkai imajinasi sendiri. Aktivitas ini menjadi salah satu hobinya yang mendalam, seiring dengan semangatnya dalam mengeksplorasi dunia sastra.
Mottonya dalam hidup adalah, “Jangan pernah biarkan kesedihan masa lalu dan ketakutan akan masa depan merusak kebahagiaanmu saat ini. Lakukan yang terbaik yang kamu bisa, sampai kamu tahu cara yang lebih baik.”
Baginya, motto ini adalah pegangan penting untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap langkahnya.
Fadhya berharap dapat terus berkembang menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya dan menjadi seseorang yang bermanfaat bagi banyak orang.
“Saya juga bercita-cita menjadi pembicara hebat dan guru, sebuah profesi yang menurut saya sangat mulia dan memberikan kontribusi besar bagi orang lain,” ungkapnya.
“Rasanya senang sekali ketika saya tahu bahwa saya sudah melakukan sesuatu yang berjasa bagi mereka,” imbuhnya.
Selain kuliah, Fadhya kini juga mulai mengajar di sebuah sekolah swasta setiap hari Minggu. Kesibukan ini menambah wawasan dan pengalaman praktis baginya sebagai calon pendidik.
“Saya juga aktif berpartisipasi dalam berbagai lomba cerpen. Meskipun baru mencapai sepuluh besar, saya menganggapnya sebagai pencapaian yang membanggakan dan membantu saya semakin terbiasa dalam dunia menulis,” tuturnya.
Di masa SMP, Fadhya pernah meraih juara ke-8 dalam olimpiade matematika tingkat sekolah se-Bandung.
Tokoh inspirasi Fadhya adalah Prilly Latuconsina, artis serba bisa yang menurutnya memiliki banyak bakat, mulai dari menyanyi, akting, hingga public speaking.
“Saya kagum pada sosok Prilly karena kemampuan multitalentanya dan saya banyak mengambil sisi positif dari Prilly” terangnya
Dalam hal makanan, Fadhya sangat menyukai mie ayam, lumpia basah, dan dimsum. Menurutnya, makanan ini memberikan kenyamanan tersendiri saat dinikmati.
Sebagai pesan bagi orang-orang di sekitarnya, Fadhya berkata, “Kamu tidak akan terbiasa kalau kamu tidak pernah mencobanya. Kamu tidak akan pernah siap melakukan sesuatu, jika kamu tidak pernah mencobanya. Jadi, jangan pernah takut untuk mencoba. Langkah awal kita menentukan kemana tujuan kita melangkah,” pungkasnya. (*/tiwi)