BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles sejak awal pekan ini telah menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Dikutip dari beragam sumber media internasional, hingga Jumat, (10/1/2025), kebakaran di Los Angeles ini telah menghanguskan lebih dari 35.000 hektare lahan, memaksa lebih dari 150.000 penduduk untuk mengungsi, dan menewaskan setidaknya 11 orang.
Beberapa kebakaran besar yang terjadi antara lain Kebakaran Palisades, Kebakaran Eaton, dan Kebakaran Hurst.
Kebakaran Palisades telah membakar lebih dari 20.400 hektare dan diperkirakan telah merusak atau menghancurkan 5.316 struktur.
Kebakaran Eaton telah membakar hampir 14.000 hektare dan diperkirakan merusak atau menghancurkan lebih dari 5.000 struktur.
Kebakaran Hurst telah membakar 771 hektare dan diperkirakan merusak atau menghancurkan dua struktur.
Kondisi cuaca yang kering dan angin kencang telah memperburuk situasi, dengan kecepatan angin mencapai 70 mph di beberapa lokasi.
Meskipun angin sedikit mereda pada Jumat sore, angin kencang diperkirakan akan kembali pada akhir pekan dan awal minggu depan, yang dapat memperburuk upaya pemadaman.
Sebagian besar korban tewas ditemukan di area Palisades dan Eaton. Beberapa di antaranya adalah warga yang mencoba menyelamatkan rumah mereka dari kobaran api.
Petugas pemadam kebakaran melaporkan banyaknya korban luka akibat warga yang tidak mengindahkan perintah evakuasi. Hingga kini, identitas korban masih dalam proses verifikasi.
Kerugian
Kerugian ekonomi akibat kebakaran di Los Angeles ini diperkirakan mencapai $20 miliar dalam kerugian yang diasuransikan dan $50 miliar dalam kerugian ekonomi total, menjadikannya salah satu bencana kebakaran termahal dalam sejarah California.
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan bendera merah di seluruh bagian selatan California hingga Jumat malam. Dengan kemungkinan peringatan tersebut akan kembali berlaku pada Senin pagi.
Upaya pemadaman melibatkan lebih dari 2.780 petugas pemadam kebakaran dan relawan, termasuk bantuan dari Kanada dan beberapa negara bagian AS.
Namun, tantangan seperti kecepatan angin tinggi dan sumber daya air yang terbatas telah memperlambat upaya pemadaman.
Pihak berwenang terus berupaya memadamkan api dan melakukan evakuasi untuk melindungi warga.
Namun, tantangan besar tetap ada karena kondisi cuaca yang tidak mendukung dan sumber daya yang terbatas. (han)