BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tiga mahasiswa Sekolah Teknologi Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan Robograss. Alat ini diciptakan Tafriyana, Syifaulqulub, dan M. Farhan.
Alat ini dipamerkan dalam kegiatan STEI Electrical Days 2019 di Aula Timur ITB pada 5-7 Agustus. Selain Robograss, dipamerkan juga puluhan karya para mahasiswa program studi Teknik Elektro lainnya.
Robograss sendiri cukup menyita perhatian. Sebab, alat ini berfungsi untuk membuat lapangan sepakbola benar-benar mulus dan terhindar dari adanya rumput liar.
Sebab, keberadaan rumput liar cukup mengganggu tampilan lapangan sepakbola. Bahkan, di sepakbola profesional, adanya rumput liar cukup mengganggu permainan. Sebab, aliran bola bisa terhambat.
Secara teknis, alat yang tampilannya sepintas mirip tank dalam bentuk mini akan menyusuri lapangan sesuai perintah dari laptop. Robograss kemudian akan mengirimkan gambar ke laptop.
Dari situ, operator akan bisa tahu di bagian mana saja terdapat rumput liar. Pembasmian rumput liar pun bisa dilakukan dengan memberi perintah agar Robograss menembakkan sinar laser pada sasaran.
Dengan cara ini, hanya rumput liar saja yang akan dibasmi karena mati terbakar. Tapi, hal itu tidak akan membuat rumput di sekitarnya terbakar.
“Setelah (rumput liar) dibakar, lasernya akan mati dan Robograss akan melakukan penyisiran lagi,” kata Syifaulqulub, salah seorang pencipta Robograss, saat ditemui di Aula Timur ITB, Kota Bandung, Rabu (7/8/2019).
Robograss pun diharapkan kelak dipakai di seluruh lapangan sepakbola di Indonesia. Kehadirannya akan sangat memudahkan dalam perawatan lapangan.
Petugas perawat lapangan pun tak perlu lagi berjongkok dan berpanas-panasan untuk mencabut rumput liar secara manual. Mereka cukup duduk manis di tempat teduh dan menjalankan Robograss melalui laptop.
Robograss sendiri menghabiskan biaya sekitar Rp6,2 juta untuk pembuatannya. Sedangkan proses pembuatannya berjalan sekitar satu tahun, mulai dari perumusan masalah, perencanaan, hingga Robograss benar-benar jadi.
Ke depan, alat itu akan dikembangkan lagi. Harapannya, Robograss bisa berjalan otomatis tanpa dikendalikan operator melalui laptop. Dengan begitu, pekerjaan petugas perawat lapangan sepakbola akan jauh lebih mudah.
“Untuk pengembangan selanjutnya kita ingin alat ini bisa bekerja full otomatis. Untuk target, kami ingin alat ini bisa digunakan di seluruh lapangan sepakbola di Indonesia,” tutur Syifaulqulub. (ors)