BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – KAI Commuter terus mempersiapkan langkah strategis jelang pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025 yang efektif berlaku mulai 1 Februari 2025.
GAPEKA ini menjadi acuan utama dalam pengaturan perjalanan kereta api, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan kenyamanan para pengguna.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyampaikan bahwa penambahan jumlah perjalanan menjadi fokus utama dalam GAPEKA 2025. Terutama di lintas dengan volume pengguna tinggi.
“Langkah ini dilakukan untuk optimalisasi layanan dan mengurangi kepadatan pengguna, terutama pada jam-jam sibuk. Di samping juga untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna terhadap layanan Commuter Line,” ujar Asdo, dilansir dari laman resmi commuterline.id.
Di wilayah Jabodetabek, jumlah perjalanan Commuter Line akan bertambah 15 perjalanan, dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan.
Penambahan signifikan terjadi pada lintas Bogor yang meningkat dari 379 menjadi 392 perjalanan. Commuter Line Cikarang bertambah 21 perjalanan dari 260 perjalanan sebelumnya. Serta Commuter Line Rangkasbitung yang naik dari 199 menjadi 204 perjalanan.
Selain penambahan perjalanan, optimalisasi kecepatan juga menjadi prioritas.
“Kecepatan Commuter Line pada lintas Nambo–Depok yang sebelumnya 70 km/jam akan meningkat menjadi 80 km/jam,” jelas Asdo.
Peningkatan ini berdampak positif pada efisiensi waktu tempuh, seperti lintas Bogor–Jakarta Kota yang berkurang dari 89 menit menjadi 85 menit. Serta lintas Rangkasbitung–Tanah Abang yang turun dari 107 menit menjadi 98 menit.
Di sisi lain, layanan Commuter Line Merak dan Commuter Line Basoetta tidak mengalami perubahan signifikan.
Commuter Line Basoetta tetap melayani 64 perjalanan per hari. Sedangkan Commuter Line Merak melayani 14 perjalanan dengan penyesuaian waktu keberangkatan 7–25 menit dan penurunan rata-rata waktu tunggu dari 162 menjadi 160 menit.
Perubahan GAPEKA 2025 juga mencakup wilayah operasional lainnya.
Di Wilayah 2 Bandung, terdapat penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur dengan waktu tempuh yang lebih singkat.
Sementara di Wilayah 6 Yogyakarta, perjalanan Commuter Line Yogya–Palur bertambah dari 24 menjadi 27 perjalanan, dan Commuter Line Prameks bertambah dari 8 menjadi 10 perjalanan.
Wilayah 8 Surabaya menambah dua stasiun baru, yaitu Stasiun Boharan dan Stasiun Kedinding.
“Semoga dengan adanya perubahan dan penambahan perjalanan, waktu tempuh dan fasilitas prasarana pendukung lainnya dapat memberikan dampak tidak hanya bagi pengguna, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar stasiun,” kata Asdo.
Sebagai bagian dari persiapan, KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan juga telah mereaktivasi Stasiun Pondok Rajeg di antara Stasiun Citayam–Cibinong.
Reaktivasi ini bertujuan meningkatkan aksesibilitas transportasi kereta api di kawasan sekitar dan mendukung konektivitas antarwilayah di Jabodetabek.
“Dengan pemberlakuan GAPEKA 2025, para pengguna Commuter Line diharapkan dapat menyesuaikan kembali waktu perjalanannya. Informasi jadwal terbaru bisa diakses melalui website commuterline.id, media sosial resmi @commuterline, atau Contact Center 021-121,” tutup Asdo. (han)