BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Program Studi Fotografi di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan (FISS Unpas) menawarkan empat jalur pendaftaran untuk calon mahasiswa baru, yaitu melalui Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), PMDK-UTBK, RPL Perolehan, dan RPL Transfer.
Sekretaris Prodi Fotografi Unpas, M. Faiz Bolkiah, S.Sn., M.Sn., menjelaskan bahwa saat ini terdapat tiga jenis program kelas di Prodi Fotografi Unpas, yaitu reguler, hybrid, dan RPL.
Program hybrid mulai dibuka sejak pandemi beberapa tahun lalu dengan sistem pembelajaran 50 persen online dan 50 persen offline. Sementara itu, ujian tetap dilakukan secara offline.
“Untuk RPL, bagi yang sudah pernah bekerja di bidang fotografi, film, atau videografi, atau juga pernah kuliah di bidang yang mirip, bisa membawa CV, portofolio, atau sertifikat yang dimiliki. Nantinya akan ada assessor di Prodi yang menilai,” ujar Faiz dalam Pol Fotografi Podcast yang dikutip dari unpas.ac.id.
Ia menjelaskan, portofolio yang diajukan dapat dikonversi menjadi mata kuliah sehingga durasi studi dapat lebih singkat.
“Misalnya, yang seharusnya kuliah empat tahun bisa jadi tiga tahun jika sudah berpengalaman di bidang tersebut. Bahkan, jika sudah bekerja puluhan tahun, paling cepat bisa lulus dalam waktu dua tahun,” tambahnya.
Pemetaan Minat dan Bakat Gantikan Tes Bakat
Faiz menyampaikan bahwa saat ini Prodi Fotografi Unpas tidak lagi menerapkan tes bakat untuk seleksi masuk. Melainkan diganti dengan pemetaan minat dan bakat.
Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wawasan calon mahasiswa baru di bidang fotografi dan videografi.
“Tapi yang pengetahuannya rendah tentang fotografi maupun videografi bukan berarti tidak kami luluskan,” tegasnya.
Ia menjelaskan, hal ini dilakukan agar dosen dapat menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan tingkat pengetahuan mahasiswa.
Pemetaan minat dan bakat terdiri dari tiga bagian soal. Bagian pertama menguji pengetahuan dasar fotografi, seperti ISO, diafragma, dan komposisi.
Bagian kedua berisi apresiasi foto, di mana calon mahasiswa diminta memberikan tanggapan terhadap foto hasil karya alumni.
“Kami ingin tahu kepekaan seni calon mahasiswa, misalnya dari segi teknik, rasa, keindahan visual, dan lain-lain,” jelas Faiz.
Bagian terakhir adalah apresiasi film. Calon mahasiswa akan menyaksikan film karya alumni berdurasi sekitar 15-20 menit dan diminta memberikan tanggapan serta kesan yang dirasakan.
Hasil pemetaan ini kemudian diolah oleh tim seleksi untuk menentukan penerimaan mahasiswa baru.
Faiz menekankan bahwa minat yang kuat sudah cukup untuk mendaftar di Prodi Fotografi Unpas, meski belum memiliki bakat atau kemampuan teknis yang mumpuni.
“Kita mau masuk Fotografi Unpas dengan hanya punya minat saja boleh. Jangan khawatir jika bakatnya belum ada, teknisnya belum bisa tapi minatnya tinggi, kami bisa bantu sampai bakat mengikuti minatnya,” pungkasnya. (han)