MALAYSIA, WWW.PASJABAR.COM – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali menegaskan eksistensinya sebagai pelaku utama industri kedirgantaraan nasional di kancah global dengan berpartisipasi dalam The 17th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) 2025.
Acara bergengsi ini digelar pada 20–24 Mei 2025 di Mahsuri International Exhibition Centre (MIEC), Langkawi, Malaysia.
Pada LIMA 2025, PTDI menempati booth A001a dan menampilkan berbagai pencapaian strategis. Termasuk pesawat CN235-220 milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang dipamerkan di area static display.
Pesawat tersebut merupakan hasil produksi PTDI yang saat ini juga difungsikan sebagai platform siaga Air Ambulance selama penyelenggaraan pameran.
“Keikutsertaan pesawat CN235-220 milik TUDM dalam static display mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Terhadap kualitas produk PTDI,” ujar Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.
Tak hanya menampilkan produk, PTDI juga menekankan layanan terintegrasi. Seperti pemeliharaan dan modernisasi pesawat, pengembangan simulator, serta pelatihan pilot.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya PTDI dalam menjawab kebutuhan pasar global terhadap kesiapan armada (fleet readiness). Dan penguatan sumber daya manusia di sektor dirgantara.
Komitmen
Salah satu pencapaian strategis PTDI adalah konversi tiga unit pesawat CN235-220 milik TUDM menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA). Yang dilakukan selama periode 2022–2023 dalam kerangka program Maritime Security Initiative (MSI).
Program ini menunjukkan komitmen PTDI dalam mendukung misi keamanan maritim regional.
Dalam pengembangan bisnis, Sub Bisnis Aircraft Services (ACS) PTDI terus tumbuh dan diperkuat. Oleh anak perusahaan IPTN North America Inc. (INA, Inc.) untuk ekspansi pasar di Afrika dan Amerika Latin.
Sementara PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP) fokus pada layanan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) untuk mesin dan sistem propulsi canggih.
PTDI juga tengah mendorong pengembangan full-flight simulator dan sistem pelatihan terintegrasi. Untuk pesawat CN235-220, N219, dan helikopter kerja sama dengan OEM global.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelatihan, menekan biaya, dan mendorong kemandirian teknologi.
“Kami berkomitmen memberikan solusi kedirgantaraan secara menyeluruh. Layanan pemeliharaan pesawat dan program pelatihan pilot dengan simulator adalah bagian integral. Dari strategi jangka panjang kami dalam mendampingi pelanggan sepanjang siklus hidup pesawat,” kata Gita.
Selain itu, PTDI juga menyoroti proyek strategis lainnya. Seperti pengembangan pesawat misi khusus Anti-Submarine Warfare (ASW), teknologi roket. Hingga pengembangan pesawat N219 versi Amphibious yang mendukung operasi maritim dan pariwisata.
Kehadiran PTDI di LIMA 2025 menjadi bukti nyata dari daya saing industri kedirgantaraan nasional. Yang siap melangkah lebih jauh ke panggung internasional. (*)