www.pasjabar.com — Kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 memang jadi sorotan besar. Namun menurut pengamat MotoGP, Carlo Pernat, Francesco Bagnaia tak seharusnya merasa terancam. Justru ia aman dan ada sisi positif yang bisa diambil dari situasi tersebut.
Tim Impian Ducati dan Tekanan untuk Bagnaia
Musim 2025 menandai perubahan besar bagi Ducati. Mereka kini punya “super team” yang terdiri dari dua juara dunia—Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.
Nama besar Marquez, yang dijuluki Baby Alien, langsung membuat performa Bagnaia dibanding-bandingkan.
Statistik pun memperlihatkan dominasi Marquez di enam seri awal musim ini, baik di sprint race maupun balapan utama (GP).
Marquez mengoleksi tiga kemenangan GP dan enam kemenangan sprint, sementara Bagnaia hanya satu kali juara di balapan utama dan belum sekali pun menang di sprint race.
Performa ini menimbulkan banyak kritik, bahkan ada suara sumbang yang menyebut Bagnaia layak ditendang dari Ducati.
Carlo Pernat: Marquez adalah Perisai untuk Bagnaia
Pengamat senior MotoGP asal Italia, Carlo Pernat, mencoba melihat situasi ini dari sudut pandang berbeda.
Ia menyebut kehadiran Marquez bukan hanya ancaman, tapi juga “perisai” bagi Bagnaia.
Jika Bagnaia mampu mengalahkan Marquez dengan motor yang sama, dia akan dikenang sebagai legenda.
Namun jika kalah, itu bukan aib besar karena dia dikalahkan oleh salah satu pembalap terbaik sepanjang masa.
“Di satu sisi, kehadiran Marquez bisa menjatuhkan mental, tetapi di sisi lain dia adalah perisai,” ujar Pernat.
“Kalau kamu bisa mengalahkannya, kamu legenda. Kalau kalah, itu bisa dimaklumi.”
Tak Akan Dibuang Ducati
Meski performa Bagnaia musim ini dianggap menurun, Pernat meyakini bahwa Ducati masih percaya penuh padanya.
Ia menyebut bahwa Bagnaia dan Ducati punya ikatan kuat yang tak mudah diputus sehingga ia masih aman di Ducati.
“Bagnaia adalah bagian dari kisah Ducati. Saya rasa baik dia maupun tim tidak ingin berpisah,” ungkap Pernat.
Pernyataan itu juga mengingatkan pada hubungan Fabio Quartararo dengan Yamaha—di mana loyalitas dan sejarah tim menjadi pertimbangan besar.
Bagnaia Masih Punya Kesempatan Bangkit
Meski dalam tekanan, Bagnaia sejatinya masih punya kesempatan untuk bangkit. Musim masih panjang dan semua kemungkinan terbuka.
Tekanan yang datang karena kehadiran Marquez justru bisa jadi pemicu bagi Bagnaia untuk menunjukkan kualitas sejatinya sebagai juara dunia dua kali.