BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada pertengahan Juni 2025 mendatang, harga sapi kurban di Kota Bandung mengalami kenaikan cukup signifikan.
Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per ekor dibandingkan tahun sebelumnya.
Keterbatasan pasokan dari peternak menjadi penyebab utama lonjakan harga ini.
Di berbagai titik penjualan sapi kurban, aktivitas jual beli mulai terlihat. Meski belum seramai puncak penjualan pada hari-hari mendekati Idul Adha.
Namun, sejumlah pedagang mengeluhkan menurunnya minat beli masyarakat akibat tingginya harga.
Menurut Otong, salah satu pedagang sapi kurban di kawasan Ujungberung, kenaikan harga sapi tahun ini dipicu oleh beberapa faktor. Terutama berkurangnya pasokan dari wilayah Jawa Tengah yang terdampak banjir.
“Pasokan sapi dari Jawa Tengah sekarang susah. Banyak peternak yang kesulitan kirim karena akses terganggu akibat banjir. Itu bikin stok di Bandung terbatas, akhirnya harga naik,” ujar Otong saat ditemui di lapaknya, Rabu (21/5/2025).
Selain masalah pasokan, harga pakan yang meroket juga ikut mempengaruhi biaya produksi sapi kurban.
Menurut Otong, harga pakan naik sekitar 20 persen dibanding tahun lalu. Dan hal ini membuat para peternak menaikkan harga jual ke tingkat distributor maupun pedagang.
“Kalau harga pakan naik, otomatis harga sapi juga ikut naik. Pedagang kaya saya juga jadi bingung, karena pembeli sekarang banyak yang nawar, bahkan mundur karena kemahalan,” tambahnya.
Dampaknya, penjualan sapi kurban tahun ini pun belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Otong menyebut, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah transaksi menurun sekitar 30 persen.
Para pedagang berharap harga bisa kembali stabil dan pasokan sapi kembali normal. Agar masyarakat tetap bisa berkurban tanpa terbebani harga yang terlalu tinggi.
Pemerintah pun diharapkan turun tangan dalam mengantisipasi gejolak harga. Dan menjaga kestabilan distribusi hewan kurban menjelang hari besar keagamaan tersebut. (uby)