JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 secara umum telah berjalan baik, meskipun masih ada sejumlah catatan perbaikan untuk musim haji mendatang.
“Secara umum jamaah telah mendapatkan layanan yang baik. Utamanya jamaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah tanpa seorang pun yang tertinggal,” ujar Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunas, dilansir dari antaranews.com, Senin (30/6/2025).
Hal senada disampaikan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, saat berkunjung ke Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah.
Dalam kunjungan yang dilakukan pada Sabtu lalu, Abdul Fattah Mashat menyampaikan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Khususnya bagi jamaah haji asal Indonesia.
“Secara umum penyelenggaraan haji untuk jamaah Indonesia berjalan baik. Kami menghargai kerja sama dan koordinasi yang solid antara pihak Indonesia dan kami di Arab Saudi,” ujar Abdul Fattah Mashat.
Meski ada sejumlah catatan teknis selama proses haji, namun menurutnya, hal tersebut masih tergolong wajar. Mengingat jumlah jamaah Indonesia yang sangat besar.
“Semua kendala teknis dapat segera diatasi karena komunikasi dan koordinasi yang baik. Antara PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji, dan para penyedia layanan,” tambah Mashat.
Bukti Keberhasilan
Menanggapi hal itu, Khairunas menilai pengakuan dari pemerintah Arab Saudi menjadi bukti nyata keberhasilan Indonesia. Dalam mengelola pelayanan haji secara profesional.
“Pernyataan Wamenhaj menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola pelayanan haji secara profesional dan terkoordinasi,” kata Khairunas.
Ia menambahkan, Itjen Kemenag juga telah menerjunkan tim pemantau berjumlah 17 orang untuk mengawasi langsung pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Berdasarkan hasil pemantauan, secara umum penyelenggaraan haji berjalan dengan baik. Mulai dari transportasi, akomodasi, katering, hingga pelayanan kesehatan jamaah.
Menurut Khairunas, capaian ini menunjukkan kesiapan teknis dan tata kelola haji Indonesia yang semakin membaik. Berbasis pada prinsip akuntabilitas dan koordinasi lintas sektor.
“Kami mengapresiasi kerja keras semua pihak, mulai dari Kemenag, PPIH, mitra Arab Saudi, hingga petugas lapangan. Pengawasan yang ketat dan kolaboratif menjadi kunci utama keberhasilan tahun ini,” tegasnya.
Khairunas berharap kesuksesan ini bisa menjadi pijakan untuk peningkatan layanan haji pada musim haji tahun depan. Terutama di aspek kesehatan dan perlindungan jamaah.
“Pengalaman tahun ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua. Kami berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan agar jamaah merasa aman, nyaman, dan ibadahnya semakin khusyuk,” pungkas Khairunas. (han)












