BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Paguyuban Pasundan Bersama Kelompok Tani Kahuripan menyelenggarakan panen raya Cabe Paprika dan juga ternak Hamster, di Kampung Ciaul Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Rabu (30/7/2025).
Panen raya tersebut sebagai salah satu misi Paguyuban Pasundan dalam memerangi kemiskinan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung.
Panen raya cabai Paprika dilaksanakan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi, M.Si, didampingi para Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dan juga pengurus Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung, didampingi Ketua Kelompok Tani Kahuripan, Sugianto.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si. mengapresiasi kegiatan tersebut. Itu karena dirinya tidak menyangka salah satu cabang di daerah bisa mengembangkan potensi besar melalui budidaya cabai paprika.
“Hari ini saya merasa bahagia, kaget, dan kagum. Luar biasa. Potensi seperti paprika ini dapat menjadi inspirasi seluruh cabang Paguyuban Pasundan di Jawa Barat,” ungkapnya usai panen raya.
Menurutnya, program ini sejalan dengan misi besar organisasi, yakni memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Ia juga mendorong seluruh sekolah Pasundan di Kabupaten Bandung untuk menyebarkan semangat kewirausahaan melalui pertanian itu untuk mahasiswa dan siswa di lingkungan Pasundan.
“Kewirausahaan akan melahirkan inovasi, dan inovasi menghadirkan rezeki. Ini harus dimulai dari rumah dan sekolah,” ujarnya.
Bahkan, menurutnya hal tersebut sebaiknya dilakukan diseluruh cabang Paguyuban Pasundan.
“Bayangkan jika ini dilakukan oleh pengurus Cabang kabupaten Bandung ini menyebar ke anak anak cabangnya, dan lain di Jawa Barat. oleh karena itu kami ingin potensi potensi ini, atau ikhtiar- ikhtiar yang telah dilakukan Cabang Kabupaten Bandung ini, menginspirasi, memotivasi, bagi seluruh cabang yang ada di Jawa Barat,” tegasnya.


Pelatihan Pertanian untuk Siswa
Prof, Didi Turmudzi juga berharap jika seluruh cabang dilatih untuk pengembangan kewirasusahan pertanian di tingkat cabang, terutama anak-anak cabang serta siswa Pasundan.
“Kalau warga Pasundan di Kabupaten Bandung, termasuk di tiap-tiap rumah mau melakukan ini, maka akan mengurangi kemiskinan di Indonesia, ini luar biasa,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Kahuripan, Sugianto, menjelaskan bahwa ide menanam paprika berangkat dari realitas bahwa petani sering mengalami kerugian akibat pola tanam konvensional.
“Kita coba paprika karena hasilnya menjanjikan. Panen perdana ini mencapai 4,5 kuintal. Sebelumnya kami uji coba dengan 1,5 kuintal. Total lahan yang ditanami sekitar 70 tumbak,” jelasnya.
Selain paprika, Sugianto bersama timnya juga mengembangkan peternakan hamster, yang kini menjadi komoditas bernilai tinggi.
“Pasar minta 5.000 ekor per minggu, tapi kita baru bisa suplai 1.000 ekor. Ini peluang luar biasa,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, mereka juga mengembangkan ternak kelinci, ayam kampung, hingga marmot. Semua dikembangkan dari modal pribadi agar tumbuh rasa memiliki di masyarakat.
“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi pertanian dan peternakan tidak hanya milik kalangan elit, tapi bisa dimulai dari kampung,” katanya.

Dirasakan Masyarakat
Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung, Asep Wanda Santika, menyebutkan gerakan tersebut adalah bentuk nyata kehadiran paguyuban dalam menyelesaikan persoalan sosial.
“Kita ingin keberadaan Paguyuban Pasundan benar-benar dirasakan masyarakat. Pendidikan kita sudah punya, kini saatnya ekonomi kerakyatan yang kita bangun,” jelasnya.
“Sebetulnya ide ini muncul ketika saya dilantik menjadi Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung, maka otomatis sebagai ketua harus ikut berpikir, bagaimana untuk meraih atau mencapai daripada visi misi Paguyuban Pasundan yang sudah digaungkan oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan,” jelasnya.
Ia menuturkan jika hal itu merupakan bagian dari uji coba untuk pertanian, salah satunya menanam cabai paprika.
“Hasilnya alhamdulillah bagus, dan nanti kita di waktu yang akan datang akan kita didik semua pengurus anak cabang se-Kabupaten Bandung agar nanti ilmu ini bisa dilakukan di kecamatan kita masing masing untuk dikembangkan Kembali,” tuturnya.
Perternakan Hamster
Yang kedua, menurut Asep adanya peternakan hamster, yang saat ini dapat membantu perekonomian masyarakat.
“Bahkan dengan modal yang tidak besar, namun mampu mengangkat ekonomi Masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Milangkala Paguyuban Pasundan ke-112, sebagai momentum untuk terus menjaga komitmen dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan di Jawa Barat. (tie/han)












