# Kerupuk Rambak Tapioka
Ditulis oleh : Doni Setiawan Peserta KKN-T FKIP Unpas Desa Karyajaya
GARUT, WWW.PASJABAR.COM — Endang Mulyana, salah satu warga yang juga menjabat sebagai Rukun Warga di Desa Karyajaya, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.
Ia sukses membuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memproduksi kerupuk rambak tapioka.
Walau tak ada latar belakang kuliner apapun, Endang nekat membuka jalan usaha tersebut dengan modal seadanya. Saat ini, usahanya sudah berjalan selama kurang lebih 14 tahun lamanya.
Saat merintis, UMKM dengan nama Berkah Jaya ini baru memproduksi kerupuk sebanyak satu karung saja,
itu pun tak menentu habis barangnya.
Sekarang, seiring berkembangnya usaha, Endang dan 4 karyawannya bisa memproduksi minimal sebanyak satu
sampai dua kuintal sehari, bahkan bisa lebih, tergantung pemesanannya.
“Distribusinya kita sekitaran wilayah Kabupaten Garut, ke Pasar Cikajang, Pasar Garut, terus juga ke toko-toko,” ujar Endang saat diwawancarai pada Rabu, (13/8/2025).
Ciri Khas Kerupuk Rambak Tapioka
Masih dengan cara tradisional, dari mengukus kerupuk menggunakan kayu bakar, hingga menjemur kerupuk lewat sinar terik matahari, Endang mampu mengantongi omzet enam sampai delapan juta per bulan.
Selain menggunakan cara tradisional, kerupuk buatan Endang juga mempunyai ciri khas tersendiri dibanding kerupuk rambak tapioka lainnya, yaitu menggunakan bahan ketumbar.
“Ciri khasnya kita ada ketumbarnya. [Soal] bumbu rasa kita full, kalau kerupuk dari luar kan sesudah digoreng pakai bumbu lagi, kalau kita gak usah pakai bumbu lagi, sudah enak,” terangnya.
Di balik caranya yang masih tradisional, Endang juga punya masalahnya sendiri.
Tepatnya saat musim hujan melanda, kerupuk yang biasanya rampung dijemur sehari lamanya, kini membutuhkan waktu yang agak panjang, yaitu selama tiga hari.
“Kendalanya hujan. Kalau hujan baru agak lambat [proses pengeringannya]. Kan ini aja baru tiga hari kering, gak punya oven, jadi manual,” ucap Endang.
Peran KKN-T FKIP Unpas
Salah satu peserta KKN-T FKIP Unpas Desa Karyajaya, Nurdin Setiadi, menjelaskan bahwa kerupuk rambak tapioka buatan Endang memiliki rasa yang berbeda di antara kerupuk lainnya.
Menurutnya, tekstur yang dipunyai kerupuk tersebut renyah, tidak alot, mempunyai rasa gurih dan sedikit manis.
“Saya sempat mencicipi, ada dua varian rasa, rasa original sama rasa pedas,” jelasnya. (*/tiwi)












