BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Musisi legendaris Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau yang akrab dikenal dengan nama Acil Bimbo meninggal dunia pada Senin (1/9/2025), di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Acil wafat dalam usia 82 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya selama setahun terakhir.
Jenazah disemayamkan di rumah duka kawasan Cigadung, Kota Bandung. Sejumlah kerabat, sahabat, hingga pejabat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat dan para personel Bimbo turut melayat ke rumah duka.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan pada Selasa siang di pemakaman keluarga Cipageran, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Kepergian Acil Bimbo meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat luas, terutama penggemar musik tanah air.
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., mengungkapkan rasa kehilangan atas wafatnya sahabat sekaligus tokoh budaya tersebut.
“Kita telah kehilangan sahabat yang hebat. Beliau adalah tokoh budayawan, tokoh seniman, yang memberi kontribusi besar terhadap seni dan budaya di Nusantara, bukan hanya di Jawa Barat. Oleh karena itu, tentu berbagai lapisan masyarakat akan merasa sangat kehilangan, karena bagaimana pun juga, beliau itu bukan hanya membawa nilai-nilai seni, tapi nilai-nilai agama juga, dan juga merupakan pesan dakwah yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan Kang Acil dalam keadaan khusnul khotimah,” ucapnya.
Mengenang Karir Acil Bimbo
Acil Bimbo lahir di Bandung pada 20 Agustus 1943. Bersama kedua saudaranya, Sam dan Jaka, serta kemudian adiknya, Iin Parlina, ia mendirikan grup musik Bimbo pada 1966.
Grup musik ini dikenal luas dengan harmoni vokal yang khas, serta lirik-lirik lagu yang puitis, religius, hingga sarat kritik sosial. Beberapa lagu populer Bimbo yang masih lekat di hati masyarakat antara lain Tuhan, Sajadah Panjang, dan Rindu Rasul.
Selain bermusik, Acil juga aktif dalam kegiatan sosial dan kebudayaan. Ia bahkan sempat menjajal dunia akting dengan membintangi film Ambisi (1973) dan Tante Sun (1977).
Kehadirannya di panggung seni Indonesia menjadikan namanya sebagai salah satu tokoh penting dalam perjalanan musik dan budaya Nusantara.
Dengan berpulangnya Acil Bimbo, Indonesia kehilangan salah satu maestro musik dan tokoh budaya yang selama hidupnya selalu menebarkan pesan kebaikan melalui karya.
Namun, warisan lagu-lagu indah dan nilai-nilai dakwah yang ia tinggalkan akan terus hidup di hati masyarakat. (uby/rif)












