www.pasjabar.com — Liverpool kembali menunjukkan mental juara yang membuat lawan frustasi. Dari lima kemenangan yang mereka raih di awal musim 2025/2026, seluruhnya ditentukan pada menit-menit akhir pertandingan. Fenomena ini mulai disebut oleh fans sebagai “Arne Time”, menandakan pengaruh besar pelatih Arne Slot yang sukses membangun tim dengan semangat pantang menyerah.
Drama di Anfield: Bournemouth Jadi Korban Pertama
Musim ini dimulai dengan drama ketika Liverpool menjamu Bournemouth di pekan pertama Liga Inggris 2025/2026. Hugo Ekitike dan Cody Gakpo membuat The Reds unggul 2-0, tetapi Bournemouth bangkit lewat dua gol Antoine Semenyo.
Saat laga tampak akan berakhir imbang, Federico Chiesa menjadi pahlawan dengan gol di menit 88 yang membawa Liverpool kembali unggul 3-2. Mohamed Salah kemudian memastikan kemenangan 4-2 lewat gol di menit 90+4. Momen ini menjadi sinyal awal bahwa Liverpool memiliki kebiasaan baru: mencetak gol krusial di penghujung laga.
Ngumoha Jadi Pahlawan di St. James’ Park
Drama serupa terjadi di pekan kedua saat Liverpool bertandang ke markas Newcastle United. The Reds sempat unggul 2-0, tetapi tuan rumah menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit 88.
Saat harapan nyaris sirna, Rio Ngumoha — wonderkid berusia 16 tahun — mencetak gol kemenangan di menit 90+9. Gol tersebut membuat para suporter Liverpool di St. James’ Park bersorak gembira dan semakin menguatkan istilah “Arne Time” sebagai identitas baru tim.
Gol Telat Jadi Senjata Lawan Arsenal dan Burnley
Pada pekan ketiga, Liverpool menjamu Arsenal dalam duel yang berjalan ketat. Gol tunggal Dominik Szoboszlai di menit 83 menjadi pembeda dan memastikan tiga poin tetap di Anfield.
Laga kontra Burnley pun tak kalah menegangkan. Liverpool butuh gol penalti Mohamed Salah di menit 90+4 untuk memastikan kemenangan 1-0. Hasil ini membuat Liverpool menjadi satu-satunya tim yang meraih kemenangan sempurna di empat laga awal Liga Inggris musim ini.
Van Dijk Lengkapi Malam Magis di Liga Champions
Fenomena Arne Time tak hanya terjadi di liga domestik. Pada matchday pertama Liga Champions, Liverpool menjamu Atletico Madrid dan menang dramatis 3-2. Setelah unggul 2-0, Liverpool dikejutkan dua gol Marcos Llorente yang membuat kedudukan imbang.
Namun, kapten Virgil van Dijk menjadi penentu lewat sundulan mematikan di menit 90+2 yang membuat Anfield bergemuruh. Gol ini mengukuhkan reputasi Liverpool sebagai tim yang selalu berbahaya hingga peluit akhir berbunyi.
Fenomena Arne Time kini menjadi kebanggaan baru bagi fans Liverpool. Mentalitas pantang menyerah, ketenangan di momen krusial, dan kepercayaan diri tinggi membuat The Reds sulit ditaklukkan. Pertanyaannya, apakah tren gol telat ini akan terus berlanjut dan membawa Liverpool menuju gelar juara musim ini?