BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak enam siswa dilarikan ke RS terdekat, setelah tertimpa reruntuhan atap SMP Pasundan 1,
yang di terletak di Jalan Pasundan No.32, Balonggede, Kota Bandung, tiba-tiba ambruk, Senin (3/11/2025).
Atap ruang kelas di SMP Pasundan 1 Bandung ambruk sekitar pukul 11.00 WIB. Insiden tersebut menyebabkan enam siswa mengalami luka-luka dan satu karyawan sekolah ikut terdampak reruntuhan.
Kepala Sekolah SMP Pasundan 1 Bandung, Hasmulyani, mengonfirmasi bahwa kelas yang roboh merupakan ruang kelas 7D yang memang sudah berusia tua.
Ia menjelaskan, saat kejadian, kelas tersebut seharusnya sedang kosong karena siswa tengah mengikuti kegiatan belajar di ruang komputer.
“Kelas itu kebetulan sedang kosong, hanya beberapa anak yang keluar masuk, Ada enam siswa yang luka, empat sudah pulang karena luka ringan, sementara dua lainnya masih dironsen di rumah sakit,” ujar Hasmulyani kepada wartawan.

Bangunan Lama
Hasmulyani menambahkan, bangunan yang ambruk merupakan salah satu ruang lama yang dibangun sekitar tahun 1990-an, dan sebelumnya sudah direncanakan untuk diajukan dalam program revitalisasi bangunan sekolah pada awal tahun depan.
“Kami memang sedang proses mendapatkan bantuan revitalisasi. Ruangan lain sudah aman, tapi ruang ini memang bangunan lama. Rencananya awal tahun depan kami ajukan perbaikan, tapi keburu ambruk,” katanya.
Sementara itu, petugas BPBD Kota Bandung, Adit, menyebut pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan sekitar pukul 12.00 WIB.
“Begitu dapat informasi, kami langsung asesmen ke lokasi. Ini bangunan lama yang memang sudah keropos. Enam siswa dan satu pegawai jadi korban, semuanya sudah dibawa ke RS Bandung Kiwari,” jelas Adit.
Faktor Bangunan
Dari hasil pemeriksaan awal, penyebab utama ambruknya atap diduga karena faktor usia dan lapuknya struktur bangunan, bukan karena gempa atau faktor eksternal lainnya.
Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Pasundan 1 akan tetap berjalan dengan pengalihan ruang ke kelas lain, agar aktivitas pendidikan tidak terganggu.
“Kami padatkan kelas lain untuk sementara, agar KBM tetap berjalan normal,” tutur Hasmulyani.
BPBD Kota Bandung mengimbau sekolah-sekolah lain di wilayah Bandung agar segera melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi bangunan lama, guna mencegah insiden serupa terulang kembali. (ave)












