BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM— Tidak semua orang muda berani bermimpi besar dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Namun bagi Bunga Rosmalinda, mimpi bukan sekadar angan, melainkan kompas hidup yang membawanya bergerak, belajar, dan menerobos batas.
Dari bangku kuliah hingga panggung kreativitas, dari ruang kelas hingga ruang pemberdayaan sosial, Bunga membuktikan bahwa anak muda dapat menjadi agen perubahan nyata ketika keberanian dipadukan dengan konsistensi.
Bunga, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi semester VII Universitas Pasundan, lahir di Garut, 27 September 2004. Dalam kesehariannya, ia dikenal bukan hanya tekun dalam akademik, tetapi juga aktif mengembangkan berbagai bakat dan kepedulian sosial.
Salah satu bagian terpenting dalam hidupnya adalah musik,sebuah dunia yang membentuk rasa dan pikirannya sejak dini.
“Melalui musik, saya bisa mengekspresikan perasaan, menyalurkan energi positif, serta menyampaikan pesan-pesan sosial untuk menginspirasi perubahan lewat makna sebuah lagu,” ungkapnya.
Keluar Zona Nyawan dan Memulai Hal Baru
Titik balik perjalanannya terjadi saat ia memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman. Ia memulai banyak hal baru, mengambil keputusan besar, dan bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
“Saat saya berani mencoba banyak hal baru, saya belajar menjadi mandiri, dewasa, dan bertanggung jawab. Dari situ, saya mulai bekerja untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Pengalaman itu membuat saya berkembang dan tumbuh menjadi versi terbaik dari diri saya,” kenangnya.
Keberanian itu mengantarkan Bunga pada banyak kesempatan emas. Tahun 2023 menjadi momentum besar ketika ia terpilih sebagai SWJ Ambassador 2023, Duta Promosi Pariwisata, Kebudayaan, dan Ekonomi Kreatif Jawa Barat, serta meraih gelar Wanoja Desa Kabupaten Garut 2023.
Di kampus, ia pun menyabet gelar Duta Kampus Universitas Pasundan dan Mahasiswa Berprestasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada 2025. Pengalaman magang di CNN Indonesia Biro Jawa Barat semakin membuka wawasannya terhadap dunia profesional.
“Bagi saya, semua prestasi itu bukan sekadar pencapaian. Itu perjalanan berharga yang membentuk cara saya melihat dunia. Dari sanalah saya belajar, bertumbuh, dan terus berproses menjadi versi terbaik dari diri saya,” ujarnya.
Kegiatan organisasi menjadi wadah lain bagi Bunga untuk mengasah karakter dan kemampuan. Ia aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Oncam Creative Production, sekaligus sering menjadi Master of Ceremony dalam acara kampus.
Di luar kampus, ia terjun sebagai MC Wedding/Event, mengikuti kegiatan volunteer, dan mengerjakan proyek-proyek kreatif dan freelance yang memperluas jejaring dan pengalaman.
Kontribusi sosialnya terlihat nyata lewat Sawala Edu Tour, sebuah workshop yang ia jalankan bersama Rise Foundation dan Girls4Chance.
Program ini berfokus pada kesetaraan gender, keamanan digital, dan kepemimpinan, dengan tujuan menciptakan ruang kolaboratif dan aman bagi anak muda untuk tumbuh dan berekspresi.
“Dengan latar belakang Ilmu Komunikasi, saya ingin menciptakan ruang aman dan nyaman bagi anak muda untuk berkembang. Saya ingin mereka merasa dilihat, didengar, dan dihargai,” tutur Bunga.
Di tengah kesibukan itu semua, Bunga memegang satu prinsip sederhana namun penuh makna.
Terus Belajar dan Berproses
“Prinsip saya adalah mulai aja dulu. Lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali. Setiap hari saya berusaha pulang membawa satu hal baru untuk dipelajari, sekecil apa pun itu,” paparnya.
Menatap masa depan, Bunga tidak ingin berjalan sendiri — ia ingin karyanya menjangkau banyak orang.
“Harapan saya ke depan adalah menghadirkan karya-karya terbaik yang dapat menginspirasi banyak orang. Dengan ilmu yang saya miliki, saya ingin menebarkan kebermanfaatan di mana pun saya berada,” tandasnya.
Di tengah potret generasi muda yang sering dihadapkan pada tekanan dan kebingungan akan arah, sosok Bunga Rosmalinda menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya soal prestasi, tetapi tentang keberanian untuk terus belajar, memberi, dan menjadi manfaat bagi sesama. (tiwi)












