BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Gerbang utama Gedung Sate yang merupakan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini tampil dengan wajah baru. Di masa kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, pintu gerbang tersebut dibangun ulang dan diubah menyerupai gapura candi.
Perubahan arsitektur itu disebut sebagai upaya penguatan identitas budaya daerah melalui simbol sejarah kerajaan Nusantara.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan, pembangunan ulang dilakukan berdasarkan analisis para ahli teknik sipil, termasuk kajian struktur dan desain. Rekonstruksi tersebut tidak menyentuh bangunan induk ataupun bagian yang termasuk cagar budaya, sehingga dinilai aman dari sisi regulasi pelestarian heritage.
Arsitektur Bernilai Budaya dan Anggaran Proyek
Gerbang baru itu mengadopsi konsep arsitektur Kerajaan Cirebon yang memiliki unsur artistik dan nilai budaya tinggi. Dari bentuk hingga ornamen, desainnya disebut memiliki kemiripan dengan peninggalan Kerajaan Mataram dan Majapahit, yang dikenal dengan struktur gapura bercorak candi bata.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan, perubahan gerbang bukan sekadar estetika, tetapi bagian dari pelestarian nilai sejarah dan kebudayaan lokal. Ia menilai, ruang publik pemerintahan juga harus menjadi media edukasi agar masyarakat semakin mengenal akar budaya Nusantara.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Adi Komar menyampaikan bahwa proyek pembangunan pilar candi tersebut menelan anggaran sebesar Rp3,9 miliar. Menurutnya, pengalokasian anggaran sudah melalui proses perencanaan, kajian, serta mekanisme pengawasan sesuai aturan keuangan daerah. Ia menilai, pembangunan gerbang bernilai strategis karena memperkuat karakter visual Gedung Sate sebagai ikon Jawa Barat.
Sebelumnya, desain gerbang baru Gedung Sate menjadi perbincangan di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan bentuknya yang dinilai tidak lazim. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung gagasan tersebut karena dianggap memperkaya identitas arsitektur dan memberi nuansa historis pada pusat pemerintahan Jawa Barat.
Hingga kini, pekerjaan penyempurnaan area gerbang masih terus dilakukan, dan Pemprov Jabar berharap tampilan baru itu dapat menjadi ruang publik yang lebih representatif, inklusif, dan sarat nilai budaya. (uby)












