BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui TPKJM bekerja sama dengan ITB ( STEI, FSRD, DKV dan LPPM), Pusdi Infeksi Fakultas Kedokteran UNPAD, RS Melinda-2 dan Surya Medika meluncurkan sebuah aplikasi bernama ruangempati.com pada Sabtu (2/5/2020) yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi dampak psikologis Covid19.
Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan akademisi FK UNPAD Teddy Hidayat dr Sp KJ (K) mengungkapkan bahwa aplikasi ini berisi Self-assessment, Psikoterapi seni, Pendampingan virtual, Mindfulness, Manajemen sres, Tele-psikiatri, emergensi dan Psikoedukasi.
“Penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau Corona telah menimbulkan stres, kepanikan dan ketakutan yang luar biasa. Dalam situasi seperti ini kesehatan mental menjadi begitu penting dan dibutuhkan,” tandasnya.
Hal ini dapat terjadi, lanjut Teddy karena Covid-19 telah memporakporandakan ekonomi dunia, memicu pengangguran dan kesulitan keuangan yang kemudian diikuti gelombang depresi dan bunuh diri. Di samping itu Isolasi dan pembatasan fisik yang berkepanjangan membuat stres menjadi lebih berat.
“Adapun orang yang berisiko menderita stres yaitu mereka yang masuk ke dalam kelompok usia lanjut dan anak-anak, yang sebelumnya sudah menderita gangguan dan para petugas medis yang merawat pasien atau yang digaris depan. Dari pengalam klinis, sebagian besar tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 mengeluh dampak psikologis dan rentan terhadap tekanan,” tambahnya.
Lebih dari 80% pasien menujukkan gejala ringan atau asimptomatik, 20% perlu perawatan dan 4% meninggal. Perbedaan keparahan ini terjadi karena faktor imunitas. Pasien dengan imunitas rendah berisiko menjadi parah dan meninggal. Oleh karena itu memahami faktor imunitas, sama pentingnya dengan memahami virus itu sendiri.
“Stres dan kecemasan yang terus-menerus, melalui mekanisme HPA aksis dan Cortisol akan menurunkan imunitas. Mengatasi stres dan kecemasan selain dapat mengurangi penderitaan juga mempertahankan imunitas agar sakit tidak menjadi lebih parah atau meninggal,” terangnya.
Oleh karena itu, hadirnya ruangempati.com sangat penting, sebagai pendampingan virtual dilakukan oleh relawan yang terlatih, melalui ruang tengah, DM Intragam @ketik.hasaka 081.827.2255. Serta untuk kasus-kasus yang sulit dan memerlukan penanganan lebih lanjut dirujuk ke Tele-psikiatri emergensi yang dilayani oleh psikiater di RS Melinda-2.
“Selain itu Psikoterapi seni merupakan sesuatu yang jarang dikenal dan dimanfaatkan, semoga melalui ruangempati.com ini pskikoterapi seni memberi warna lain yang lebih menarik dan aktual bagi masyarakat yang dapat dirasakan manfaatnya,” tambah Teddy.
Tidak hanya itu, ruangempati.com juga memiliki Mindfulness meditation dan latihan relaksasi merupakan sumbangsih dari Prof DR Luh Ketut Suryani SpKj, Guru Besar FK Udayana Bali yang pakar dibidang tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan toleransi atau daya tahan terhadap stres dan membuat lebih siap menghadapi tekanan.
“Aplikasi yang dikembangkan oleh STEI – ITB ini menjadi lebih menarik lagi untuk dinikmati karena dalam pembuatannya Ahli Desain Komunikasi Visual ITB mengolah pesan secara informatif, komunikatif, dan efektif, serta sekreatif mungkin agar pesan dapat mencapai sasaran,” tandasnya.
Ke depan aplikasi ruangempati.com ini tidak hanya akan digunakan selama pandemi Covid-19 saja, tetapi akan terus dikembangkan untuk kepentingan di Perguruan Tinggi dan masyarakat. (Tan)