BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka promosi Doktor Edyanus Herman Halim mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen konsentrasi Manajemen Keuangan pada jumat (15/5/2020) secara daring yang disiarkan langsung di channel youtube Pastv.
Disertasi yang berjudul Pengaruh Permodalan, Kualitas asset, Efisiensi, dan Ekspansi Kredit Terhadap Daya Saing Serta Dampaknya Pada Kinerja (Studi Pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia) ini pun mefokuskan analisis dan kajiannya pada aspek internal sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi Daya Saing bank seperti Permodalan, Kualitas Aset, Efisiensi, dan Ekspansi Kredit serta dampaknya terhadap Kinerja.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dan verifikatif. lewat Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Data Panel dengan mengambil sampel sebanyak 26 (dua puluh enam) Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia dengan kurun waktu atau periode penelitian selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2017 atau 9 (sembilan) tahun.
“Kondisi permodalan yang diukur dengan pertumbuhan modal inti yang dimiliki oleh BPD adalah baik. Meski demikian nilai rata-rata pertumbuhan modal dari tahun ke tahun semakin menurun. Ini menunjukkan bahwa bank dalam mendapatkan modal inti dan modal pelengkap semakin sedikit sehingga pertumbuhan modal menjadi menurun. Kondisi Kualitas Aset yang diukur dengan NPL pada BPD di Indonesia tahun 2009-2017 menunjukkan baik karena masih dibawah nilai tertinggi yang diterapkan pemerintah,” terangnya.
Namun, lanjut Edyanus jika dibandingkan dengan nilai rata-rata industri perbankan nasional masih lebih tinggi. Apalagi jika dibandingkan dengan perbankan di Asia nilai kualitas aset BPD masih jauh tertinggal. Ini berarti bahwa kredit macet pada BPD di Indonesia tidak besar, namun karena sudah mendekati ambang batas tertinggi nilai NPL sudah seharusnya diwaspadai untuk diperbaiki.
Kondisi Efisiensi yang diukur dengan BOPO pada BPD di Indonesia tahun 2009-2017 berada dalam kondisi yang baik, dikarenakan nilai tersebut masih dibawah standar maksimal yang disyaratkan peraturan perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa bank masih efisien dalam menjalankan aktivitas usahanya, karena biaya operasional bank masih dapat ditutupi oleh pendapatan operasionalnya.
“Kondisi Ekspansi Kredit yang diukur dengan LDR pada BPD di Indonesia tahun 2009-2017 dalam kondisi yang baik, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhinya semakin baik dan menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam memperoleh spread based yang meningkatkan laba semakin baik,” paparnya.
Selain itu hal kedua, Kondisi Daya Saing pada BPD di Indonesia rata-rata cenderung mengalami penurunan disetiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam merebut peluang pasar yang terbuka rendah terhadap keseluruhan pasar industri perbankan di suatu wilayah.
“Kondisi Kinerja yang diukur dengan ROE pada BPD di Indonesia tahun 2009-2017 berada dalam kondisi yang baik yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata ROE pada BPD tinggi. Berarti BPD selama periode penelitian berhasil dalam mengelola modalnya untuk memperoleh pendapatan bagi kepentingan dan kesejahteraan pemegang saham,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian verifikatif dan pembahasan mengenai hipotesis baik secara simultan maupun parsial mengenai pengaruh Permodalan, Saing, dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel Permodalan, Kualitas Aset, Efisiensi dan Ekspansi Kredit berpengaruh signifikan terhdap Daya Saing, yakni sebesar 76,85%. Artinya secara Bersama-sama semua variabel eksogen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel endogen yang diteliti. Sisanya 23,15% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sedangkan secara parsial variabel
Permodalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Daya Saing sebesar 23,98%. Variabel Kualitas Aset diproksikan dengan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Daya Saing yang berarti Kualitas Aset berpengaruh positif terhadap Daya Saing sebesar 18,38%.
Variabel Efisiensi diproksikan dengan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Daya Saing yang berarti Efisiensi berpengaruh positif terhadap Daya Saing sebesar 23,42%. Variabel Ekspansi Kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap Daya Saing sebesar 11,07%.
“Berdasarkan hasil penelitian variabel Daya Saing berpengaruh terhadap Kinerja sebesar 80,22%. Berarti kemampuan menaikkan Daya Saing bank akan berdampak pada membaiknya kinerja dan karena variabel kinerja diproksi dengan Return on Equity (ROE) maka tingkat pengembalian bagi pemegang saham akan membaik sejalan dengan meningkatnya Daya Saing. Kualitas Aset, Efisiensi dan Ekspansi Kredit terhadap Daya Saing,” tandasnya.
Dari sidang ini, Edyanus pun berhasil meraih gelar doktor dengan IPK 3,65 dan nilai yudisium sangat memuaskan. (Tan)