*Sejumlah Klaster Jadi Sorotan
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Jawa Barat terus berpacu untuk mengejar standar WHO atau Badan Kesehatan Dunia untuk melakukan swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Jumlah warga yang dites pun semakin banyak dan sudah mendekati standar WHO.
“Pengetesan PCR sudah mendekati standar WHO. Harusnya 49 ribu (orang per pekan), kita 42 ribu perhari ini,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Senin (12/10/2020).
Ke depan, jumlah warga yang akan menjalani tes PCR itu akan terus ditingkatkan. Sehingga, data yang didapatkan diharapkan semakin akurat.
“Ini akan diupayakan untuk terus ditingkatkan,” ungkap Emil, sapaan akrabnya.
Di Jawa Barat sendiri, Pemprov menyoroti beberapa daerah dan klaster. Contohnya di Karawang. Jumlah kasus COVID-19 di sini cukup signifikannya dari klaster industri dan keluarga.
“Di Kuningan, klaster pesantren juga sedang dikendalikan karena lonjakannya luar biasa. Maka, kategorinya masih (zona) merah,” jelas Emil.
Ada juga kasus terpapar COVID-19 di lembaga pemasyarakatan di Cirebon. Namun, hal itu disinyalir terjadi karena ‘bawaan’ warga binaan dari luar.
“Setelah diteliti, mayoritas adalah pindahan dari Cipinang,” ucap Emil.
Kasus demonstran yang terpapar COVID-19 juga turut jadi sorotan. Sebab, ada cukup banyak demonstran yang ditangkap kepolisian kemudian dites dan hasilnya positif.
“Kita akan lihat semingu ke depan apakah ada yang terpapar di keluarga yang ada hubungannya dengan yang kemarin ikut demo,” ujar Emil. (ors)