BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyebutkan Pemkot Bandung akan kembali sosialisasikan vaksin covid-19.
“Karena berdasarkan survei pemerintah pusat masih ada masyarakat yang belum mengetahui mengenai keberadaan vaksin covid-19 ini,” ujar Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Yana mengatakannya pemerintah akan memprioritaskan beberapa kalangan, terutama profesi yang banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti tenaga kesehatan, TNI dan Polri.
“Untuk profesi itu, kami berikan gratis. Sedangkan untuk masyarakat umum harus membeli, namun saya belum tahu berapa harganya,” paparnya.
Disinggung masalah kuota yang akan diberikan kepada kota Bandung, Yana mengaku tidak tahu persisnya berapa.
Yang jelas, lanjut Yana, disiapkan 75 juta vaksin untuk mandiri. Sementara untuk TNI, Polri dan tenaga kesehatan masih harus dihitung ulang berapa jumlah persisnya.
“Teknisnya Pemerintah pusat akan mengeluarkan sejumlah vaksin, nanti akan dikurangi untuk pihak-pihak yang diprioritaskan. Lalu sisanya bisa dijual untuk masyarakat,” paparnya.
Sementara itu,Dinkes Kota Bandung akan menyasar warga berusia produktif atau 20 sampai 59 tahun untuk penyuntikan vaksin covid-19.
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiana, Vaksinasi covid-19 saat ini fokus sasaran di usia produktif karena banyak terpapar di usia produkti.
Menurut Rosye, jika warga di usia produktif terlindungi oleh vaksin maka diharapkan tidak menularkan ke yang lain. Namun soal pelaksanaannya belum bisa dilakukan, lantaran masih menunggu hasil uji klinis vaksin yang dilakukan tim Unpad.
“Kita sedang masih menunggu hasil uji klinis vaksin yang baru dapat kesimpulan Desember. Ini efek sebesar apa efektivitasnya,” paparnya.
Rosye mamaparkan, pihaknya mendapatkan informasi jika Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan imunisasi namun terpisah dari agenda vaksinasi tim uji klinis vaksin. Menurutnya, vaksinasi dilakukan dalam rangka emergency atau darurat.
“Ini emergency, makanya daerah yang menjadi sasaran Jabodetabek yang rencana di bulan November ini. Kota Bandung masih belum tahu tapi sudah dipersiapkan untuk nanti kalau akan dilaksanakan. Kita siap tenaganya ada, sasaran ada sehingga pendataan dilakukan,” bebernya.
Ia pun mengutarakan, sasaran vaksinasi di antaranya terdapat tenaga kesehatan (nakes) serta masyarakat yang rentan dan berpotensi terpapar covid-19.
Berdasarkan data pusat informasi covid-19, angka kasus covid-19 kumulatif mencapai 2.490 kasus, 298 kasus aktif, 2.089 kasus sembuh. Ia melanjutkan, kasus covid-19 usia kurang dari 5 tahun sebanyak 59 anak, usia 6 sampai 19 tahun sebanyak 185 orang.
“Rata-rata sudah sembuh semua, kesembuhan di kita juga cukup bagus, dari 2.490 kasus positif yang sembuh 2.089 kasus. 89 mendekati 90 persen,” imbuhnya. (Put)