BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Kesehatan Kota Bandung bekerjasama dengan BPJS Cabang Kota Bandung, Babinkantibnas dan Babinsa menyelenggarakan simulasi di Puskesmas Balai Kota Bandung.
“Simulasi ini kami gelar, sesuai dengan juklak juknis yang sekarang sudah diberikan pemerintah pusat. Namun, besar kemungkinan juklak juknis yang baru akan dikeluarkan sehingga bisa saja implemenasi di lapangan juga akan berubah,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rosye Arosdiani, kepada wartawan Rabu (23/12/2020).
Rosye mengatakan, warga yang ingin mendapatkan vaksin dipersilahkan mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi.com.
Nantinya masyarakat yang sudah mendaftar akan mendapatkan SMS yang menginformasikan nomor regsitrasi pendaftaran, harus dating kemana dan jam berapa untuk mendapatkan vaksin.
Di tempat penyuntikan vaksin nantinya akan disiapkan 5 meja. Meja pertama akan dilakukan registrasi, di mana akan dicocokan NIK dan nomor registrasi yang dibawa peserta dengan data yang ada di panitia.
“Peserta harus datang tepat waktu, sesuai dengan yang tertera dalam SMS. Kalau tidak, maka akan dilayani oleh Babinkantibmas untuk dilakukan registrasi secara manual,” terangnya.
Setelah itu, ada meja ke dua, akan dilakukan screening. Pendaftar akan mendapatkan pertanyaan seputar Kesehatan dirinya. Untuk pertanyaan 1-4 akan ditanyakan Riwayat demam, apakah yang bersangkutan pernah mengalami demam salaam 7 hari ke belakang. Selain itu, akan ditanyakan juga apakah yang bersangkutan pernah mengalami ISPA atau gangguan pernapasan dalam 7 hari ke belakang. Apakah perhan mengalami diare dalam 7 hari ke belakang, apakah pernah serumah dengan suspect, kontak erat dengan yang terkonfirmasi atau pernah terkonfirmasi covid, dan apakah pernah melakukan tes swab atau rapid. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah memiliki Riwayat penyakit jantung, apakah memiliki Riwayat atau sedang mengalami hipertensi.
“Karenanya nanti akan dilakukan pengecekan tekanan dara dan cek kadar gula darah,” tambah Rosye.
Pertanyaan berikutnya, apakah memiliki Riwayat penyakit paru dan hepatitis. Apakah pernah memiliki penyakit ginjal dan apakah sedang mengonsumsi obat kanker.
“Jika sudah dinyatakan sehat maka yang bersangkutan dipersilakan ke meja berikutnya untuk disuntik vaksin,” tutur Rosye.
Di meja empat, akan dilakukan pencatatan jenis vaksin yang diberikan. Karena, jenis vaksin yang diberikan pada tahap awal harus sama dengan yang tahap ke dua.
Setelah itu, akan dilakukan observasi, penerima vaksin diminta untuk menunggu 30 menit untuk mengetahui dan akan diukur faktor resiko penyakit tidak menular.
Rosye mengatakan, vaksin akan diberikan kepada masyarakat dengan rentang usia 18 tahun 59 tahun dan dengan kategori sehat.
“Tapi nanti di aplikasi PeduliLindungi akan dilakukan screening awal. Jika menurut apliksi tidak memeuhi syarat untuk mendapatkan vaksin, ya tidak akan lolos,” tegasnya.
Disinggung mengenai berapa jumlah vaksin yang akan diterima Kota Bandung, Rosye mengatakan belum tahu persis.
“Tapi jika kita merujuk apa yang dikatakan Pak Presiden, bahwa semua warga negara Indonesia yang memenuhi kriteria harus mendapatkan vaksin, maka Kota Bandung akan mendapatkan vaksin sebanyak 1.5 juta dikali 2. Karena vaksin diberikan dua kali” paparnya. (put)