BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Selalu memanfaatkan setiap potensi, kesempatan dan waktu adalah hal yang senantiasa dilakukan oleh Irfan Alfieansyah Dwinanda atau yang biasa dipanggil Irfan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
Sejak SMP, pemuda yang lahir di Bandung, 4 Oktober 2000 ini aktif di kegiatan organisasi dan juga ekstrakulikuler.
Pada tahun 2014, Irfan lolos sebagai semifinalis Liga Pelajar Mahasiswa Kota Bandung, kemudian pada saat SMA, ia dipercaya untuk menjadi wakil dalam setiap kegiatan regional maupun nasional.
Selanjutnya pada tahun 2019 ia menjadi Delegasi National Moot Court Prof. Soedarto yang diadakan oleh Universitas Diponegoro dan pada Maret 2020, ia menjadi participant of One Asia Community.
“Saya disibukan dengan kegiatan akademik yaitu kuliah dan juga kegiatan non akademik. Saat ini saya menjadi anggota dan pengurus Angrahatana Pasundan Moot Court yaitu sebuah unit kegiatan mahasiswa atau unit pengembangan minat bakat mahasiswa di fakultas hukum Universitas Pasundan yang berfokus pada pelatihan terhadap cara menjadi seorang penegak hukum,” terangnya.
Di samping itu, Irfan juga aktif sebagai anggota Caretaker FH-UNPAS yang bertugas untuk melakukan pembenahan kelembagaan mahasiswa di Fakultas Hukum UNPAS.
“Selain dalam kegiatan kuliah dan organisasi, saya pun tengah mempersiapkan bisnis yang sedang saya bangun bersama tim yaitu bisnis event organizer dengan nama ASWATTHA yang memiliki filosofi mengayomi dan bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya yang juga senang mempelajari investasi saham dan reksadana.
Selain mempelajari hukum, kata Irfan ia pun mempelajari bisnis dan investasi, karena hal tersebut merupakan sebuah bentuk bela negara.
“Dengan bisnis baik secara langsung atau tidak langsung kita turut serta dalam kemajuan ekonomi Indonesia, saat ini saya sedang membangun bisnis evet organizer yang insyaallah akan mulai beroperasi di awal tahun 2021 dan saya berposisi sebagai CEO&Event Manager ASWATTHA (@aswattha.project),” sambungnya.
Kemudian dalam hal investasi, sambung Irfan kapitalisasi pasar modal Indonesia masih sangat berpeluang untuk lebih besar lagi, sedangkan jumlah investor domestik kita tidak mencapai 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
“Jika negara kita tidak mau dikuasai asing maka ayo kita sebagai generasi muda untuk melek investasi untuk turut serta dalam pembangunan Indonesia,” sahutnya.
Pemilik tinggi 175 CM ini juga bercerita bahwa ia bercita-cita menjadi hakim, karena ia melihat masih ada masyarakat yang belum merasakan keadilan mengenai tegaknya hukum.
“Padahal dalam konstitusi negara kita tepatnya dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap orang sama kedudukannya dimuka hukum. Saya melihat bahwa penegakan hukum masih perlu dibenahi, ketika kita merasa tidak sesuai dengan suatu hal maka amati, dekati, dan rubah hal tersebut menjadi lebih baik bukan hanya memberikan kritikan tanpa bersama-sama melakukan pembenahan,” terang mahasiswa Universitas Pasundan Fakultas Hukum jurusan Ilmu Hukum semester V.
Ke depan Irfan juga berharap bisa selalu menjadi lebih baik dari yang sebelumnya dan dapat mewujudkan target-target jangka pendek maupun jangka panjang, serta mancapai cita-citanya untuk menjadi seorang penegak hukum dan memiliki bisnis yang dapat berjalan dan berkembang dengan baik, agar ia dapat membanggakan dan membalas jasa-jasa orangtuanya.
“Untuk hobi saya senang berolahraga dan berbisnis, karena dengan olahraga selain kita bisa menyehatkan badan kita juga bisa bersilaturahmi membuka relasi baru karena bertemu dengan orang-orang baru yang mungkin saja kita bisa bekerjasama dengan mereka atau kita bisa saling tolong-menolong satu sama lain,” ucapnya.
Selain itu, terang Irfan hobi untuk melakukan bisnis muncul ketika ia melihat banyak pemuda diluar negeri yang sudah sukses diusia muda karena mereka melakukan kegiatan bisnis di usia muda.
“Sebenarnya berbisnis merupakan sebuah potensi dari setiap manusia, hanya saja memang perlu diasah untuk meningkatkan potensi tersebut,” terang pemfavorit warna hitam dan penyuka Sate ayam.
Adapun untuk tokoh idola, Irfan berkata bahwa ia mengagumi sosok B.J.Habibie, karena B.J.Habibie merupakan orang yang cerdas dan juga pekerja keras serta memiliki loyalitas yang tinggi, tetapi dibalik itu semua ia tetap peduli dan memperhatikan keluarga. Sebuah keseimbangan antara mengejar pekerjaan atau karir dan memprioritaskan keluarga.
“Untuk yang selalu menginspirasi saya adalah keluarga, terutama Ayah dan Ibu. Mereka berdua yang selalu berjuang tanpa kenal lelah untuk membahagiakan anak-anaknya dan secara tidak langsung memberikan semangat ketika anaknya mulai lelah,” terang bungsu dari dua bersaudara.
Sementara itu, hidup yang ia maknai jelas Irfan adalah sebuah perjuangan dan perjalanan, bahwa segala hal di dunia ini harus kita perjuangkan dan kita jalani agar bisa sesuai harapan. Hal yang benar jika ada yang mengatakan bahwa hidup selalu berputar kadang kita di atas kadang kita di bawah, tapi apapun kondisinya kita harus tetap berjuang dan menjalani hari.
“Ketika kita mulai lelah dan ingin menyerah kita harus ingat apa alasan kita memulai dan harus ingat perjuangan orang tua yang tentu lebih berat dari kita. Wajar jika kita mengeluh, tapi jangan terlalu berlarut-larut, karena hidup harus terus berjalan. Selalu berusaha untuk tidak fokus kepada masalah tapi fokus kepada penyelesaian masalah, karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan,” jelas pemilik motto menjadi manusia yang bermanfaat bukan memanfaatkan. (Tan)