CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM — Mempelajari bahasa, adalah hobi dari Gerry Frizky Rivaldy atau yang akrab disapa Gerry. Mahasiswa semester VII Pendidikan Bahasa Inggris di STKIP Pasundan ini bercerita bahwa dengan menguasai banyak bahasa, akan ada banyak informasi dan kesempatan yang bermunculan.
“Ke depan, saya juga bercita-cita untuk menjadi Ahli Queer Linguistics karena saya rasa kajian queer dalam berbagai bidang terutama dalam kajian bahasa masih terasa taboo untuk dibicarakan,” terangnya yang lahir di Cimahi, 8 April 1999.
Pemilik motto, You can’t unsee what you’ve seen ini juga belakangan aktif mengajar bahasa Norwegia, melakukan penelitian kajian gender untuk bahan skripsi, mempelajari bahasa Jepang dan Denmark dan sering berolahraga.
“Adapun tokoh idola saya adalah Edward III of England. Ia merupakan sosok yang cerdik sekaligus pembawa kedamaian untuk Kerajaan Inggris pada masa Perang 100 Tahun. Ia pun berhasil menghidupkan kembali bahasa Inggris ke kerajaan Inggris. Saya mengaguminya karena ia berhasil menghidupkan bahasa Inggris yang pada saat itu sedang mengalami kematian bahasa,” papar pemilik tinggi badan 166 CM.
Penyuka warna-warna pastel dan pemfavorit makanan Crème brûlée ini juga berkata bahwa ia banyak terinspirasi dari kesendirian.
“Saya merasa hidup itu sebuah lingkaran yang merekam semua kehidupan manusia. Kehidupan merupakan loop dari penderitaan yang tidak pernah berakhir,” ucapnya bungsu dari tiga bersaudara.
Gerry juga berkata bahwa hal yang membuatnya selalu bersemangat dalam menjalani hidup adalah karena selalu membuat rencana jangka panjang bersama pasangannya dan hal ini membuatnya tetap hidup sampai saat ini. (Tan)