BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Aliansi Patriot Desa Jawa Barat melakukan aksi demonstrasi di halaman DPMD Provinsi Jawa Barat pada Senin (18/1/2021).
Salah satu orator dalam aksi ini Muhammad Hafied Ikram mengungkapkan bahwa aksi ini adalah sebagai upaya untuk menyuarakan aspirasi yang sebelumnya belum di tindaklanjuti oleh DPMDesa Provinsi Jawa Barat.
“Kami ingin agar DPMDesa Jawa Barat dapat memprioritaskan penempatan berdasarkan capaian kerja, perhatikan gender, relokasi penempatan dan asas keadilan sehingga dari sana muncul usulan review penempatan,” terangnya dalam rilis yang diterima oleh pasjabar.com pada Senin (18/1/2021).
Muhammad Hafied menambahkan bahwa aksi ini juga bertujuan untuk kebaikan program ke depannya khususnya dalam kebijakan berkaitan dengan patriot desa yang dirasa selama ini tidak berkeadilan atau tidak proporsional.
“Dilapangan ada teman kami yang perempuan mengalami pelecehan seksual atau juga perempuan yang ditempatkan di daerah terpencil tanpa adanya jaminan keamanan juga sakit berat akibat kelelahan bekerja dan banyak hal lainnya yang harus di perbaiki,” ucapnya.
Sementara itu, peserta orasi lainnya Ikfal Alfarizi menambahkan bahwa selama satu tahun kebelakang Patriot Desa selalu mendengar keluh kesah dan masukan dari masyarakat dan berusaha membantu masyarakat untuk mewujudkan harapannya namun ia merasa di tengah perjalanan Patriot Desa dipisahkan dengan masyarakat.
“Kami selama satu tahun kebelakang sudah dekat dengan masyarakat namun sekarang malah di pindahkan tugasnya. Padahal sudah terbangun jaringan dengan pihak lain untuk mewujudkan mimpi dari masyarakat dan Pak Gubernur. Saat ini juga harapannya DPMD Jawa Barat mendengar masukan dari kami untuk kebaikan Program ke depan,” ungkap dirinya.
Sebagai penyaluran aspirasi secara formal, beberapa perwakilan aksi bertemu langsung dengan pihak DPMDesa untuk menyampaikan tuntutannya.
Aksi yang dimulai dengan do’a dan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini juga sempat membentangkan spanduk, menabur bunga dan berorasi secara bergantian dengan tetap tertib dan mematuhi protokol kesehatan serta pengawalan dari pihak kepolisian. (*/tiwi)