BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Presiden Joko Widodo mendapuk Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Ia resmi menjabat terhitung Rabu (28/4/2021) usai dilantik di Istana Negara, Jakarta.
Bahlil sendiri punya sejarah hidup yang inspiratif. Lahir dari ayah seorang kuli bangunan dan ibu pembantu rumah tangga, Bahlil ditempa dengan kehidupan keras.
Kondisi ekonomi keluarga yang kekurangan pun membuat Bahlil kecil hingga remaja terbiasa bekerja keras. Sejak kecil, ia pernah berjualan kue, menjadi kondektur, hingga sopir angkot.
Namun, perjuangannya berujung manis. Ia bisa jadi sosok sukses dengan memiliki beberapa perusahaan. Ia juga pernah berjualan menjabat beberapa posisi penting, salah satunya Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Kini, Bahlil pun dipercaya Jokowi jadi Menteri Investasi. Ia siap menjalankan tugas dan kepercayaan yang diberikan padanya. Apa yang akan dilakukan Bahlil?
Hal utama yang akan dilakukan jelas adalah meningkatkan iklim investasi. Sebab, investasi merupakan pintu masuk bagi pembukaan lapangan kerja.
“Penciptaan lapangan pekerjaan adalah satu tugas yang berat karena kita tahu konsumsi pertumbuhan ekonomi nasional kita itu 60 persen konsumsi dan 30 persen dari sektor investasi. Ini menjadi peranan penting karena 16 juta orang yang kita harus siapkan lapangan pekerjaan. Saya pikir investasi merupakan pintu masuk untuk melakukan itu,” kata Bahlil.
Menurutnya, Kementerian Investasi, yang juga baru dibentuk, nantinya akan menjadi penghubung utama untuk menyinergikan investasi yang masuk, baik dari luar maupun dalam negeri, serta dari pemerintah pusat dan daerah. Semua hal itu akan berjalan melalui satu pintu melalui Kementerian Investasi ini.
“Kalau kita menahan izin investasi, itu sama dengan menahan pertumbuhan ekonomi nasional, sama juga dengan menahan lapangan pekerjaan dan sumber-sumber pendapatan negara,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapatkan penugasan untuk tak hanya mengurus pengusaha atau perusahaan-perusahaan besar, tapi juga turut melayani para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bahlil pun akan menghubungkan para pengusaha besar dengan para pelaku UMKM yang ada di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. “Kolaborasi inilah yang bisa kita jadikan instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita meningkat dan berjalan,” tandasnya. (ors)