BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Makna kemerdekaan bagi Ulfah Mahasiswi FEB Unpas, bukan hanya sekadar bebas dari belenggu penjajahan asing. Tapi juga sejauh mana kita, khususnya dirinya sebagai perempuan Indonesia, bisa benar-benar merdeka seutuhnya.
“Dalam arti, sebagai perempuan, kita tidak hanya ditekankan untuk fokus pada persoalan dapur, sumur, dan kasur saja seperti di masa lalu. Melainkan mampu menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Serta berkarir seluas-luasnya. Sehingga nantinya dapat dikatakan merdeka dari segi pola pikir maupun wawasannya,” ucap Ulfah kepada PASJABAR saat ditanya makna kemerdekaan.
Merayakan HUT RI ke 76 pada tahun 2021, sambung Ulfah terasa berbeda, karena pandemi masih belum usai, euforia kemerdekaan pun tidak terlalu terasa.
“Nggak ada perlombaan khas 17 san juga di tempat tinggalku, jadi cukup sepi rasanya. Begitupun dengan tayangan peringatan yang disiarkan di televisi berupa siaran langsung dari Istana Negara. Formasi paskibraka nasional yang bertugas mengibarkan bendera dibuat sangat berjarak dan undangan tamu kehormatan pun dialihkan menjadi via virtual. Itu terasa banget sih perbedaannya,” terang pemilik nama lengkap Ulfah Mawaddah.
Ulfah melanjutkan sebagai anak muda kita memiliki peran dalam mengisi kemerdekaan, mulai dari diri sendiri.
“Mungkin kita nggak akan berperang melawan senjata lagi seperti para pahlawan dulu. Tapi kita khususnya pelajar dan mahasiswa sekarang, harus berperang dengan rasa malas yang makin menjadi, kualitas moral yang semakin menurun. Juga jiwa individualis yang justru malah meningkat,” tandas peraih Juara Harapan 2 Duta Baca Jawa Barat 2021.
Sebagai pengaplikasian rasa syukur atas kemerdekaan bangsa kita, sambung Ulfah, hendaknya kita banyak-banyak introspeksi dan membenahi diri. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam mengisi kemerdekaan ini.
“Dengan giat belajar dari kesalahan di masa lalu. Membiasakan diri untuk menerapkan etika yang baik seperti mengatakan maaf, tolong, dan terimakasih. Serta kembali pada sifat dan nilai budaya luhur bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Semua itu adalah langkah kecil yang berarti besar menurut saya,” imbuhnya.
Menanggapi soal kondisi negara Republik Indonesia, Ulfah menambahkan segala sesuatu yang terjadi di republik ini. Ambil saja semua pesan moralnya, juga nilai-nilainya. Dan jadikan sebagai pelajaran hidup untuk kita semua di masa yang akan datang.
“Karena, apa yang akan kita peroleh di masa depan, adalah hasil dari apa yang kita perbuat di hari ini,” ujarnya.
Ulfah pun berharap bangsa Indonesia hendaknya bisa selalu utuh. Benar-benar terbebas dari gerakan separatis di manapun. Dan selalu bisa bersatu dalam keadaan apapun, tanpa harus memecah belah satu sama lain.
“Intinya, kita jangan pernah mau dikalahkan oleh ego masing-masing, apalagi oleh hoax dan cyber bullying,” pungkas Ulfah mahasiswi FEB Unpas jurusan Ekonomi Pembangunan semester V. (tiwi)