BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengakselerasi vaksinasi Covid-19 untuk remaja (12-17 tahun).
Hal ini dilakukan untuk mengamankan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Seperti kegiatan vaksinasi yang dilakukan Kecamatan Astanaanyar dengan lokasi di SDN 023 Pajagalan pada 2-3 Oktober 2021, ditargetkan 3.000 remaja dapat divaksin di tempat tersebut.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengakui, persentase vaksinasi untuk remaja ini memang masih belum besar. Oleh karena dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak.
Kecamatan Astanaanyar berkolaborasi dengan Polri, TNI, Baznas Kota Bandung, Forum Komunikasi Tionghoa Merah Putih, Forum Zakat, Forum RW, Forum Silaturahmi Gabungan Gereja Gereja & IM Kecamatan Astana Anyar dan Le Minerale.
“Mang Oded terus berkolaborasi. Di antaranya hari ini dengan berbagai pihak, untuk menggenjot ini terus dalam rangka mengejar target,” ucap Oded usai meninjau pelaksanaan vaksinasi, didampingi istrinya Siti Muntamah, Sabtu (2/10/2021).
Menurut Oded, secara keseluruhan progress vaksinasi Kota Bandung tertinggi di Jawa Barat yaitu mencapai 87 persen. Padahal target per 30 September hanya 70 persen.
“Ini semua berkat kerjasama semua pihak, stakeholder di Kota Bandung. Mang Oded yakin Kota Bandung itu punya karakteristik guyub, gotong royongnya bagus,” ungkapnya.
“Bersyukur Kota Bandung ini warganya seperti itu dan jadi modal buat Mang Oded. Saya ucapkan apresiasi dan terimakasih atas kolaborasi yang dilakukan dengan regulasi dan kebijakan Pemkot Bandung,” lanjutnya
Sementara itu, Camat Astanaanyar, Syukur Sabar mengatakan, vaksinasi di wilayahnya tersebut menargetkan sekitar 3.000 orang.
“Kita memvaksin 3.000 orang sasaran usia 12-17 tahun selama dua hari. Kita siapkan bekerja sama dengan Puskesmas, dan pihak lainnya,” ucapnya dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Menurutnya, progres vaksinasi untuk warga di Kecamatan Astanaanyar juga berjalan baik. Saat ini di wilayahnya sudah mencapai sekitar 80 persen.
“Para pengusaha yang lebih awal (membantu kolaborasi), semua mendukung. Terpenting dukungan POdari Puskesmas dengan tenaga medis serta tenaga medis dari fasilitas kesehatan yang ada di Astanaqnyar. Seperti Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, Klinik Aviati, RS Bersalin juga,” ucapnya. (*/tiwi)