BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat, menyebutkan pasca pengumuman seleksi tahap pertama guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2021, banyak guru honorer yang gagal pesimis untuk bisa lolos di tahap kedua dan ketiga.
“Meski banyak yang bahagia, namun kami juga menerima banyak laporan guru honorer yang kecewa karena hasil saat tes saat ini. Selain kecewa karena tidak diumumkannya dimana letak kesalahan mereka, walaupun akan ada kesempatan kedua dan tiga namun mereka pesimis karena formasi semakin mengerucut,” ujar Rizky, yang dihubungi Pasjabar, Jumat (8/10/2021).
Ia menegaskan kekecewan dan rasa pesimis guru honorer itu cukup wajar, lantaran ditahap ke dua dan ketiga persaingan akan sangat kompetitif.
“Belum lagi kemungkinan formasinya itu tidak di sekolah asal, melainkan harus mencari sisa formasi dari tahap 1 mungkin di beda sekolah,” paparnya.
Sementara itu, untuk sistem penilaian khusus bagi guru honorer diatas 50 tahun disambut baik oleh Rizki, meskipun hal itu tidak lantas membuat mereka yang usia 50 tahun bisa lolos dengan mudah, karena tetap saja skoringnya dinilai.
“Penilaian nilai ambang batas untuk honorer diatas 50 tahun memang cukup membantu rekan -rekan kami yang diatas 50 tahun. Namun tetap saja masih ada honorer diatas 50 tahun yang gagal ditahap satu. Artinya nilai ambang batas itu belum bisa membuat seluruh guru honorer diatas 50 tahun lolos begitu saja, meskipun memang nantinya ditahap selanjutnya nilai ambang itu bisa menjadi penilaian berikutnya untuk bisa lolos “ ujar Rizky.
Meski demikian secara nasiona, Jawa Barat dan daerah pihaknya belum mendapatkan laporan data berapa peserta P3K guru honorer diatas 50 Tahun yang mengikuti tes seleksi P3K dan berapa yang lolos serta gagal.
“Saya sedang mencari datanya di Disdik dan pemerintah, semoga diberikan data yang sebenarnya,” harapnya.
Dirinya menyebutkan bagi rekan -rekan yang belum lolos tahap pertama, FGHBSN akan terus memotivasi dan mendukung mereka.
“Kami berharap kedepannya ada penembahan formasi baru dan pemerintah khususnya Kemendikbudristekdikti bisa memberikan solusi pasca seleksi khususnya bagi guru -guru honorer yang belum lolos P3K. Dan bisa memprioritaskan guru honorer yang tidak lolos di tahun 2021 untuk dimudahkan di tahun 2022,” harapnya.
Lolos P3K Kadisdik Jabar Ucapkan Selamat
Sementar itu, Kadisdik Jawa Barat H. Dedi Supandi, S.STP., M.Si. mengucapkan selamat kepada guru – guru honorer yang lolos seleksi tahap P3K 2021.
“Untuk taman – teman, sahabat yang lulus seleksi P3K ditahap pertama selamat sudah lolos tahap pertama, dan jangan lupa teman – teman yang belum bernasib baik belum ada rizkinya jangan patah semangat, terus berusaha karena yang bisa mengubah diri anda adalah diri anda sendiri. Ikuti tes seleksi di tahap dua dan tahap ketiga, saya doakan semoga di tahap ke dua dan ke tiga semua lulus,” ujarnya singkat didampingi Ketua FGHBSN Nasional Rizki . (tie)