BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bupati Bandung Dadang Supriatna menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi atas dimulainya pembangunan Kampung Sunda, Desa Laksana Kecamatan Ibun.
Usai kegiatan Ground Breaking Ceremony, Bupati Dadang Supriatna, Kampung Sunda diharapkan mampu menjadi filter dalam menjaga nilai- nilai kearifan lokal dan kebiasaan yang telah tumbuh, hidup dan berkembang di masyarakat sunda agar tetap lestari dan tidak hilang.
“Karena nilai, tradisi, adat istiadat, budaya yang tumbuh pada suatu masyarakat pada dasarnya juga menjadi aset atau modal sosial yang penting dalam rangka memberdayakan masyarakat demi mewujudkan Kabupaten Bandung yang semakin bangkit, edukatif, dinamis agamis dan sejahtera,” ungkapnya, Kamis (12/10/2023)
Dalam hal ini, kata Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan Pemkab Bandung telah menetapkan program prioritas. Salah satunya melalui pemberlakuan muatan lokal pendidikan bahasa dan budaya sunda di tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Bandung.
“Saya tentunya mengharapkan langkah tersebut diikuti oleh seluruh komponen pembangunan masyarakat kabupaten bandung. Bagaimana kita bersatu dan bersinergi dalam menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal agar memberikan kontribusi positif terhadap upaya pencapaian kesejahteraan yang kita lakukan melalui berbagai aktivitas pembangunan,” tuturnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak demi kelancaran program proyek pembangunan pengembangan Kampung Sunda.
“Kalau toh ada yang dibicarakan ya harus segera dibicarakan. Saya titip kepada pihak pelaksana, Pa Camat, warga dan tokoh masyarakat, Ormas, OKP tingkatkan soliditas, solidaritas. Utamanya sinergitas secara profesional agar sukses pembangunan, dan bisa memanfaatkan anggaran yang sudah tersedia,” ucapnya.
Ke depannya Kang DS berencana untuk membuat Desa Laksana sebagai desa wisata yang bisa menarik para wisatawan domestik hingga mancanegara.
“Semoga kampung sunda nantinya bisa dilirik dari berbagai daerah, wilayah dalam negeri dan luar negeri. Tentu akan meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bandung, khususnya Desa Laksana, Kecamatan Ibun,” ujarnya.
Potensi Peningkatan Ekonomi Sangat Tinggi
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Wahyudin menjelaskan bahwa potensi peningkatan ekonomi khususnya di wilayah Desa Laksana sangat tinggi, ditambah beberapa destinasi wisata yang sudah ada seperti Kawah Kamojang, Kamojang Hill Bridge dan Jembatan Kuning Kamojang.
Wahyudin juga menyebutkan bahwa yang melatar belakangi rencana pengembangan Kampung Sunda, karena Kabupaten Bandung merupakan wilayah dengan potensi wisata yang sangat tinggi.
“Namun masih cukup banyak yang harus lebih ditingkatkan. Salah satunya di sini secara lokasi cukup strategis dan bakal mendongkrak kontribusi sektor pariwisata Kabupaten Bandung, umumnya Jawa Barat, dibantu dukungan potensi sektor lainnya seperti pertanian, kesenian, kerajinan dan makanan khas Kecamatan Ibun,” katanya.
13 Hektare Lahan Pemkab Bandung Dibuatkan Masterplane
Ia menambahkan, dari total 13 Hektare lahan milik Pemkab Bandung ini, sudah dibuatkan masterplane untuk Kawasan Kampung Sunda. Saat ini sekitar 1,6 Hektare atau 10 persen yang baru akan dimulai pengerjaaannya.
“Dengan anggaran Rp13 Miliar itu, mulai dianggarkan untuk mengerjakan infrastruktur jalannya, bangun 1 unit pasar argos, Skywalk, beberapa kios bangunan ciri khas sunda yang menjual produk-produk lokal, Ampiteater, Mushola, membuat beberapa taman, dan lainnya,” ujarnya.
Setelah semuanya beres, Lanjut Wahyudin, akan dihibahkan kegiatannya kepada Pihak Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung.
“Nantinya seperti festival kamojang, bisa dilaksanakan disini. Pada akhirnya dipersilahkan Pihak Desa dan Disparbud untuk selalu berkomunikasi dalam pengelolaan kedepan kegiatan-kegiatan di Kampung Sunda,” ucapnya.
Ditempat yang sama Personal Manager CV Zifam Tri Lestari, Vian mengatakan bahwa terlebih dahulu pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan unsur Kecamatan Ibun dan Pemdes Laksana.
Dirinya berharap, dari target waktu yang cukup singkat, yakni di 89 Hari Kalender, semua unsur yang terlibat bisa ikut mensukseskan. ” Mudah-mudahan berjalan lancar tanpa hambatan, koordinasi komunikasi akan terus kami bentuk dan kami jaga demi lancarnya proses pembangunan ini,” pungkasnya. (fal)