BANGKA, WWW.PASJABAR.COM– Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2021 serentak di Kabupaten Bangka akan segera digelar. Pelaksanaan Pilkades ini diselenggarakan di 44 desa dan diikuti oleh 182 calon kades secara serempak.
Founder Generasi Bangka Mengabdi, Kendedi mengatakan minat masyarakat mengikuti pemilihan kepala desa cenderung lebih tinggi.
“Masyarakat dulu tidak banyak yang berhasrat menjadi kepala desa. Beda dengan sekarang, malah persaingan di tingkat desa sudah seperti pilkada,” ujar Kendedi, Rabu (13/10/2021).
Kompetisi antar calon diprediksi bakal ketat hingga hari pencoblosan. Kondisi tersebut, diyakini menimbulkan potensi terjadinya praktek money politik.
Penggunaan uang dalam proses pemilihan sebagai upaya mendulang suara, dilarang. Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 112, tentang Pilkades.
“Tentang larangan itu, para calon tidak boleh memberikan sesuatu atau menjanjikan sesuatu seperti tertuang di pasal 30,” terang Kendedi dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Dia menilai, pemilihan kepala desa merupakan indikator dan barometer demokrasi di Indonesia tingkat bawah sekaligus edukasi pencerdasan masyarakat desa memilih langsung pemimpinnya
Selain itu, kendedi Mengatakan Setiap elemen masyarakat desa wajib mengawasi jalannya pelaksanaan pemilihan kepala desa agar terhindar kecurangan – kecurangan yang ada, ini penting untuk melihat kompetensi, kapasitas kredibilitas kepemimpinan.
Dikatakan, pelakanaan pilkades serentak menjadi momentum penting dan perhatian serius bagi pemerintah dan semua pihak dalam menentukan Kepala desa yang akan memajukan Desa tersebut.
“Apalagi Pembangunan Desa di Kabupaten Bangka terbilang Berlansung maju, harapnya kepala desa terpilih merupakan pilihan masyarakat desa yang tidak di iming – imingkan Money politic. Pemilihan kepala desa serentak ini menjadi bagian wajah demokrasi dan pendidikan politic semua pihak dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti, ujarnya.” (*/tiwi)