BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Program ITB kampus Cirebon, Dr. Ir. Iwan Kustiwan, M.T., menerangkan kegiatan perkuliahan perdana di ITB kampus Cirebon, rencananya akan berlangsung mulai 17 Januari 2022.
Dari tujuh program studi yang dibuka di ITB Kampus Cirebon yaitu Kriya, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geofisika. Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, dan Oseanografi. Untuk tahap awal, proses perpindahan dan pelaksanaan kegiatan akademik Semester II-2021/2022. Baru akan dilaksanakan untuk mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Industri, dan Kriya.
“Kampus Cirebon terdiri dari dua lokasi, yaitu di kampus Arjawinangun dan kampus Watubelah. Untuk semesterII tahun akademik 2021/2022, mahasiswa yang akan belajar di kampus Arjawinangun berasal dari Program Studi Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Kriya angkatan 2019 dan 2020,” ucapnya seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Kamis (6/1/2022).
Sementara Program Studi Teknik Geofisika dan Oseanografi, akan mengikuti kegiatan akademik pada semester 1 tahun akademik 2022/2023. Sedangkan Program Studi Teknik Pertambangan dan Perminyak akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
Sistem perkuliahan
Iwan mengatakan, rencana kepindahan kegiatan akademik bagi ketiga program studi tersebut dilaksanakan dalam pertimbangan infrastruktur dan sarana kampus yang sudah siap. Selain itu, status PPKM di Cirebon sudah memasuki level aman, sedangkan penerapan protokol penanganan pandemi COVID-19 dirancang sesuai dengan kondisi Cirebon saat ini. Sistem perkuliahan (daring, luring atau hibryd) diserahkan kepada program studi masing-masing.
“Pembangunan kampus Arjawinangun sejauh ini mengikuti masterplan yang sudah disusun, untuk berkapasitas sekitar 10.000 mahasiswa. Gedung yang sudah dibangun adalah Gedung Multifungsi A (digunakan untuk Program Studi Teknik Industri dan Perencanaan Wilayah dan Kota), Gedung Multifungsi B (digunakan untuk Program Studi Kriya dan TPB), dan sarana olah raga,” ungkapnya.
Kampus ITB Cirebon sudah berdiri sejak 2016, kampus ini merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon, dan ITB. Di mana sebagai pengembangan ITB Multikampus (Kampus Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon), sekaligus pengembangan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama). (ytn)