BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Liga 1 dianggap sebagai kompetisi yang kejam, terutama bagi pelatih. Sebab, pelatih sangat mudah didepak dari tim.
Faktanya, musim ini sudah 13 pelatih yang minggat, baik karena dipecat maupun mengundurkan diri. Ini jadi bukti bahwa posisi pelatih sangat riskan.
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts kembali angkat suara soal makin bertambahnya pelatih yang hengkang di Liga 1. Dia kembali menyebutnya sebagai rekor seperti yang pernah diucapkannya beberapa waktu lalu.
Dia mengkritisi apa yang terjadi di balik fenomena tersebut. Bahkan, dia juga mempertanyakan filosofi yang ada dari mudahnya memecat pelatih.
“Ini sungguh rekor dunia. Apa yang sebenarnya kita lakukan? Filosofi apa yang ada di baliknya?” cetus Robert.
Menurutnya, klub Liga 1 harusnya berkaca pada Liga Inggris. Di sana, pelatih tak mudah dipecat klub. Sebab, mereka memahami apa yang disebut proses. Sehingga, pelatih bisa bekerja tanpa terus dibayangi pemecatan.
Oleh karena itu, tugas pelatih harus dilihat secara realistis. Sebab, pelatih butuh waktu untuk membangun tim dan menghadirkan prestasi.
“Anda harus realistis dan profesional. Ini menjadi sebuah rekor karena tidak ada di negara lain yang klub mengganti pelatihnya sebanyak ini,” tegas Robert.
Bahkan, di Liga Inggris, jumlah pelatih yang dipecat setiap musimmya tak banyak. Padahal, Liga Inggris sangat kompetitif. Tuntutan di sana juga jauh lebih dahsyat. Namun, pemecatan tak semudah dilakukan seperti di Indonesia.
“Di Inggris paling banyak ada tiga-empat pelatih yang diganti. Padahal (Liga Inggris) ini adalah liga dengan ekspektasi tinggi,” ucap Robert. (ors)