BANDUNG, PASJABAR.COM — PD Pasar sering merugi, DPRD Kota Bandung Khawatir banyak investor kabur.
“Dalam laporan yang kami terima, memang biaya operasional PD pasar lebih tinggi dibandingkan pemasukan, saya heran kenapa bisa begini,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Uung Tanoewidjaja, kepada wartawan Senin (28/1/2019).
Uung mengatakan, pengelolaan PD pasar yang sebelumnya sangat tidak transparan, sampai-sampai ada pembuatan akses jalan dari Gedung Pasar Baru lama, ke Gedung Pasar Baru Hritage tidak terpantau.
“Jangankan kami anggota dewan, bahkan dewan pengawas PD Pasar juga tidak tahu,” tegasnya.
Uung menilai, banyak perjanjian kerjasama antara PD Pasar dengan pihak ketiga yang sangat merugikan PD pasar. Sehingga banyak retribusi yang diambil, namun tidak tercatat, sehingga jadi lost potensi.
Karenanya, Uung menilai beberapa masalah yang dihadapi PD Pasar dengan pengelola Pasar Baru dan Pasar Andir sekarang bisa dijadikan momentum untuk membuktikan bahwa PD pasar yang sekarang punya kemampuan yang mumpuni.
“Memang direksinya sekarang baru, setelah Dirut mengundurkan diri, sekarang diganti oleh Plt. Tapi itu justru momentum untuk membuktikan diri,” katanya.
Kepada direksi PD Pasar baru, Uung berharap bisa meningkatkan laba, dan pengelolaan lebih baik lagi. Karena Uung menilai, jika hitung-hitungan di atas kertas, seharusnya Pemkot Bandung bisa mendapatkan keuntungan.
“Kita kan punya aset yang bisa disewa dan diperjual belikan, seharusnya bisa mendapatkan keuntungan, lebih,” pungkasnya. (put)